Dukungan Aparatur
PPID Parigi Moutong – Guna mencegah pemahaman radikal hingga berujung terorisme, pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong melalui Badan Kesatuan bangsa dan Politik (Kesbangpol) tahun 2019 fokus mensosialisasikan "Deradikalisasi” di tiga kecamatan.
“Sosialisasi Deradikalisasi ini direncanakan akan dilaksanakan di kecamatan Torue, Parigi Selatan dan Parigi Tengah,” Ungkap Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai, SE saat menghadiri sosialisasi Deradikalisasi di kantor kecamatan Parigi Selatan, Senin (30/9/2019).
Dalam penyampaiannya Badrun Nggai mengatakan, sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat dan pemerintah tidak mudah terpapar dengan paham-paham radikalisme khususnya paham terorisme. Apalagi diketahui sebagian kecil wilayah Parigi Moutong merupakan tempat lalu-lalang kelompok bersenjata yang kerap membuat teror dan meresahkan warga sipil.
Kedepannya kata Badrun, kegiatan sosialisasi Deradikalisasi bukan hanya difokuskan di tiga kecamatan tersebut. Namun juga di fokuskan diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong.
“Saya akan mengirimkan surat edaran kepada para camat untuk melaksanakan kegiatan ini, Jadi bukan hanya yang diindikasikan saja. Melainkan kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten parigi moutong,” terangnya.
Lanjut Badrun, selain itu kegiatan ini juga sangat penting, agar upaya pencegahan serta menghentikan paham-paham dan aliran yang bertentangan dengan Pancasila.
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh – tokoh masyarakat, unsur kepolisian, unsur TNI, Kementerian Agama serta para aparat pemerintah Kabupaten dan Aparat Desa. Laporan : Susanto S. Saji (HUMAS PEMDA)
PPID PARIGI MOUTONG//
Tinombo_ TNI Manunggal Membangun Desa ke 106 Tahun 2019 Kodim 1306 Donggala resmi dimulai. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hidayat Lamakarate disaksikan Bupati Parigi Moutong H. Samsurizal Tombolotutu bertempat dilapangan sepak bola Desa Lombok Kecamatan Tinombo, Rabu, 2/10/2019.
Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hidayat Lamakarate dalam sambutannya mengatakan Program TMMD merupakan salah satu cara untuk dapat mempercepat pembangunan dan memperkecil get ketertinggalan antar wilayah khususnya daerah yang terpencil di Sulawesi Tengah.
Hidayat menambahkan, agar kehadiran para personil yang tergabung dalam TMMD dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga dapat terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antara personil dengan masyarakat dalam membangun wilayah tempat tinggalnya.
Hidayat berpesan kepada para personil untuk selalu menjaga silaturahmi dengan masyarakat setempat, menghormati adat istiadat atau tradisi untuk meminimalisir atau menghindari konflik yang tidak diinginkan.
Komandan Kodim 1306/Donggala selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) Kolonel Infantri Widya Prastyo N. S.Pd melaporkan bahwa kegiatan Baksos yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan jalan di Desa Patingke Kecamatan Tinombo sepanjang 5 KM, pembuatan Jamban di Desa Patingke sebanyak 6 unit, Pembuatan Jamban di Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo sebanyak 16 unit dan pembuatan Jamban di Desa Lombok sebanyak 6 Unit. Kegiatan TMMD dilaksanakan mulai tanggal 2 Oktober sampai dengan 30 Oktober 2019 dengan kekuatan personil 150 orang.
Kolonel Widya menambahkan, kegiatan TMMMD bertujuan untuk membantu Pemerintah di Daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang bersifat fisik dan kemantapan Kemanunggalan TNI rakyat dalam rangka mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh guna menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya stabilitas yang aman dan damai.
Pembukaan TMMD ke 106 tahun 2019 ditandai dengan penyerahan alat kelengkapan kerja secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah kepada para personil. Kegiatan Bakti Sosial TMMD dimulai dengan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat dan sunatan masal.
Turut hadir dalam pembukaan TMMD ke 106 tahun 2019, unsur Forkopimda, Para Kepala OPD, Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh peerempuan, tokoh pemuda dan unsur masyarakat.
Pers Release
Laporan : Moh. Taufan
Editor : Muhammad Shidik
HUMAS PEMDA
Parigi - Saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan melibatkan banyak sektor untuk menekan angka stunting. Pemahaman umum dalam mengentaskan stunting adalah memfokuskan pada upaya kesehatan yang merupakan faktor resiko. Sering kali upaya lainnya yang menjadi factor protective dianggap kurang berperan dan tidak dilakukan. Padahal faktor resiko (termasuk diantaranya kondisi kesehatan anak, gizi pada saat hamil) sangat dipengaruhi oleh faktor pelindung (diantaranya adalah pola asuh orangtua/keluarga). Segala sesuatu yang terjadi pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) menjadi faktor penentu kualitas kehidupan anak kelak.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai salah satu lembaga pemerintah, sangat proaktif dalam meningkatkan kemampuan pengasuhan orangtua/keluarga. Sehubungan dengan hal itu, BKKKN Mengadakan Penyuluhan Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak bertempat di Kecamatan Palasa, Jumat 6 September 2019. Kegiatan ini betujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan keterampilan orang tua/keluarga dalam mengasuh anak dari masa kehamilan, setelah lahir sampai balita. BKKBN berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat Parigi akan pentingnya memelihara kesehatan keluarga terutama anak secara holistik (menyeluruh) terutama dari stunting.
Naskah : Yunita Winter
Artikel Selanjutnya...
- Lorong RT 7 Kel.Maesa Yang Dulunya Kumuh Kini Disulap Jadi Bersih Dan Indah
- Pengolahan sampah TPS3R (TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH REUSE-REDUCE-RECYCLE ) di kelurahan Masigi
- Parimo Raih Emas Pertama Untuk Atlit Panjat Tebing Beregu Tim Boulder Putri
- Pemda Parigi Moutong Dapat Bantuan 50 Unit HT Dari Kemenkominfo RI