PARIGI MOUTONG – Swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah melalui program upaya khusus (Upsus) tiga komoditas utama, padi jagung kedelai (Pajala), mulai menunjukan keberhasilan. Di persawahan Kecamatan Moutong Kabupaten Parimo Sulawesi Tengah, program kerjasama Kementerian Pertanian RI dengan TNI tersebut telah menjadi percontohan bagi para petani. Ada 2 hektar sawah yang sebelumnya menjadi lahan tidur berhasil dikelola anggota TNI menjadi lahan produktif dengan hasil panen 7,8 ton gabah atau sekitar 6 ton beras. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (KUPTD) Pertanian Kecamatan Moutong, Yardin menyebutkan, dari sekitar 328 hektar sawah yang berada di wilayah itu, 163 hektar sudah berhasil ditanami padi oleh petani. Dari luasan hektar sawah tersebut, 2 hektar menjadi demplot atau lahan percontohan bagi petani.
"Dua hektar tersebut sudah menghasilkan 5 – 6 ton beras,"kata Yardin saat ditemui disela-sela peninjaun program Pajala di persawahan desa Moutong Barat, akhir pekan kemarin. Demplot tersebut sebelumnya merupakan lahan masyarakat yang selama ini tidak digarap bahkan sudah menjadi lahan tidur. Namun, setelah ada swasembada pangan melalui program pajala, lahan tersebut dipinjamkan kepada anggota TNI agar bisa menjadi sawah percontohan. "Alhamdulillah ini panen perdana setelah sekian lama lokasi ini menjadi lahan tidur,"ujarnya. Menurut Yardin, sesuai kesepakatan, setelah pihak TNI menggarap dan memanen sawah tersebut sebanyak tiga kali, selanjutnya akan diserahkan kepada pemilik lahan. "Sesuai kesepakatan tiga kali panen anggota TNI, selanjutnya diserahkan kepada pemilik lahan, karena memang sebelumnya lahan ini tidak digarap dan menjadi lahan tidur,"ungkapnya. Komandan Rayon Militer (Danramil) Moutong, Kapten Inf Nurlan Badu mengatakan, keberhasilan yang dicapai itu tidak terlepas dari kerjasama antara TNI dan masyarakat. Ia mengaku untuk mengelola sawah tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp15 juta, mulai dari menyewa mesin traktor, membeli benih padi dan menyewa buruh tani. Ia berharap keberhasilan itu bisa diikuti oleh petani lainnya di wilayah itu. Sementara, Wakil Bupati Parimo, H Badrun Nggai SE ketika meninjau persawahan itu akhir pekan kemarin mengatakan, keberhasilan yang sudah dicapai dari program Pajala itu bisa memotivasi petani lainnya. "Ini sudah bagus, mudah-mudahan program ini bisa memotivasi petani lainnya,"kata Badrun. Ia meminta masyarakat yang saat ini memiliki lahan tidur agar segera dimanfaatkan, sehingga target program swasembada pangan 2015-2017 yang telah dicanangkan Pemerintah bisa berhasil "Masyarakat yang punya lahan tidur tolong diajak untuk menggarap lahannya, agar target swasembada pangan yang kita targetkan di kabupaten Parimo sebanyak 40 ribu hektar tahun ini bisa tercapai,"ujar Badrun yang ikut didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Parimo, Ir Hadi Syafwan. Badrun juga berterima kasih kepada anggota TNI yang sudah ikut mensukseskan program pajala di wilayah itu. "Saya berterima kasih karena bapak-bapak sudah ikut membantu mensukseskan program ini. Selanjutnya tolong masyarakat diberikan pembinaan agar mereka mau menerapkan pola tanam yang sudah dianjurkan Pemerintah,"harapnya (hms1/editor : jeprin)