pertunujukan
PARIGI MOUTONG - Pasca dibukanya gelar budaya Indonesiana I tadi sore oleh Gubernur Sulawesi Tengah, kembali malam ini digelar pertunjukan seni budaya yang diikuti seniman lokal se Provinsi Sulteng, bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kelurahan Masigi, Sabtu (11/8/18).
 
Kegiatan Pegelaran tersebut dilaksanakan dari tanggal 11 hingga 14 Agustus 2018.
 
Pegelaran diawali dengan penampilan seni budaya asal Kota Palu dengan pertunjukan cerita legenda "Vula Dongga" pada zaman dahulu. Nampak seorang remaja berperan menjadi "Tuaka" orang yang dituakan sedang menasehati anak anak yang sedang bermain di malam bulan purnama, kata mangge permainan dibulan purnama sebaiknya dilakukan dengan memukul gimba, rebanna, meniup seruling dan kulintang. Cerita legenda terus berlangsung dan memukau para penonton. Disusul penampilan seni budaya asal Kabupaten toli toli. 
 
Pendekatan tematik "Vula Dongga" atau ritual bulan purnama di Sulawesi Tengah sebagai inspirasi karya seni bagi anak muda untuk selalu mengasa kemampuan dan telenta khususnya dibidang ekspresi seni teater.
 
Kegiatan Indonesiana juga dilakukan oleh daerah lain, hanya saja Sulawesi Tengah mendapatkan jatah terbesar dibanding daerah daerah lain.
 
Kegiatan Indonesiana di Sulawesi Tengah ada 4 Kabupaten Kota yang telah di programkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk di gilir dilaksanakan Indonesiana pada tahun tahun mendatang, yakni  Kabupaten Parigi Moutong, kabupaten Sigi, Kabupaten Poso dan Kota Palu.
 
Selanjutnya Dewan Pengamat yang mengamati dan menilai pegelaran itu adalah para pakar dan kritikus seni yang berkompoten serta profesional. Mereka adalah Prof Franky Raden PhD dari Etnomusikolog Universitas Wisconsin Bali, Sofyan Tadorante MSi dari Disdikbud Provinsi Sulteng, Endang Mursalin pakar seni rupa Palu ditambah seniman daerah dari Kabupaten.
 
Antusias masyarakat Parimo menyaksikan pertunjukan itu luar biasa. Sebut saja Niar, ketika diwawancarai mengatakan, bangga dan senang dengan kegiatan yang dilakukan Pemerintah.
 
"Saya dari Sigenti bersama keluarga,  jauh jauh datang kemari hanya ingin menyaksikan pegelaran ini. Kami merasa terhimbur,ujarnya.
 
Naskah & Foto : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)