Home
Gunakan Alat Berat, Pemda Parigi Moutong Bantu Bersihkan Puing di Balaroa
PARIGI MOUTONG - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menurunkan 2 unit alat berat jenis exavator untuk membersihkan puing puing bangunan yang ambruk akibat gempa di Jalan Manggis Kelurahan Balaroa, Jum'at (19/10)
Musanid penanggung jawab alat berat tersebut mengatakan, 2 unit exavator milik Pemda diturunkan untuk membantu aparat TNI membuka akses jalan manggis yang hingga saat ini belum dapat dilalui masyarakat.
"Kami bekerja sesuai arahan dari TNI, kebetulan fokusnya hari ini di jalan Manggis,"kata Musanid disela sela kegiatan pembersihan itu, Jum'at (19/10). Musanid menambahkan, dijadwalkan setelah selesai pembersihan di Jalan manggis, kedua Exavator tersebut akan bergerak lagi sesuai petunjuk dari TNI terkait lokasi pengerjaannya.
"Selasai dari jalan Manggis, kami tunggu petunjuk selanjutnya dari pihak TNI bergerak kemana lagi. Dua unit alat berat ini dikhususkan untuk membantu TNI membersihkan puing bangunan akibat gempa,"ujarnya **
Selain membantu membersihkan puing bangunan, tim relawan kemanusiaan yang dibentuk Pemda Parigi Moutong setiap hari juga membantu TNI memasang tenda, pembersihan sampah dan membagikan makanan siap saji bagi warga korban gempa yang berada di beberapa titik pengungsian wilayah Palu Barat. **
M.Taufan/Humas Pemda Parigi Moutong
Ratusan Jamaah Mengikuti Dzikir dan Doa Bersama di Masjid At-Taqwa Parigi
PARIGI MOUTONG - Ratusan jamaah mengikuti dzikir dan doa bersama di Masjid At-Taqwa Kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi, Jum'at (19/10) pagi. Kegiatan itu digelar sebagai bentuk muhasabah sekaligus memanjatkan doa agar dijauhkan dari bala dan musibah.
Turut hadir Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE, tokoh agama dan masyarakat. Dalam sambutannya Wabup mengajak seluruh jamaah untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, memanjatkan doa agar dijauhkan dari musibah. "Mari kita terus berdzikir dan berdoa agar dijauhkan dari bala dan musibah,"ujarnya.
Kata Wabup, musibah yang terjadi belum lama ini di kota palu, sigi dan donggala termasuk Kabupaten Parigi Moutong sebagai daerah terdampak menjadi pelajaran bagi umat manusia, bahwa kekuasaan Allah SWT melebihi dari segalanya.
Sebagai salah satu daerah yang terdampak, Kabupaten Parigi Moutong ikut merasakan gempa itu. Bahkan masih ada pengungsi yang tersebar dibeberapa titik di daerah ini. "Tentunya hal ini membawa luka serta trauma yang mendalam . Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama kita melantunkan dzikir serta doa bersama untuk para korban bencana alam, kita berdoa semoga musibah ini tidak akan terjadi lagi,"pintanya
"Melalui kegiatan ini diharapkan akan mempertebal rasa keimanan kita kepada Allah SWT yang pada akhirnya nilai-nilai tersebut menjadikan kita orang-orang bertaqwa,"tambahnya.
Wabup juga mengajak jamaah melakukan evaluasi dan introspeksi diri sudah seberapa jauh ketaatan yang telah dipersembahkan kepada Allah SWT selama ini, "Saya berharap melalui kegiatan ini menjadi pencerahan bagi kita semua agar terus mengingat Allah SWT, melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya,"ujar Wabup mengingatkan. **
Yusuf/Humas Pemda Parigi Moutong
ORARI Parimo Ikut Andil Dalam Penyampaian Informasi
PARIGI MOUTONG - "SULTENG BANGKIT". Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Kabupaten Parigi Moutong yang tergabung dalam ORARI Daerah (ORDA) Sulawesi Tengah melakukan kirim terima informasi melalu frekuensi udara yang telah ditentukan. ORARI Parimo membuka Posko Utama bertempat di Pengungsian Kobonena Kecamatan Ulujadi Palu Barat.
Dukungan Komunikasi (DUKOM) yang ditunjukan ORARI mendapat apresiasi dari para Pengungsi setempat. Betapa tidak, ORARI Parimo dari awal hingga kini terus mengudara menyampaikan informasi terkini khususnya informasi terkait pasca gempa, Tsunami dan Likuifaksi. Fatimah (35) misalnya, salah satu pengungsi Kabonena mengungkapkan bahwa ORARI Parimo sangat luar biasa.
"Saya sering mendengar penyampaian dari ORARI dan itu buat saya sangat bermanfaat,"ujarnya saat diwawancarai, Kamis (17/10/18).
Jangkauan ORARI jika penyampaiannya di dengar oleh seluruh dunia memakai alat Komunikasi 40 Meter Band, sedangkan lokal antar Provinsi memakai alat 2 Meter Band.
ORARI mengambil posisi di Posko utama Penanggulangan Bencana Parigi Moutong "SULTENG BANGKIT" dan di koordinir langsung oleh Ketua ORARI ORDA Sulteng Irfan Nur Lamalindu ST MM (YB8OIN), dibantu oleh Herman (YB8OHB), Farisudin (YE8OG) dan Wiwin (YC8NWT).
Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ORARI atas atensinya selama ini dalam penyampaian Informasi.
Naskah : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)
Relawan Pemda Parigi Moutong Lakukan Dzikir Dan Do'a Bersama Pengungsi Kabonena Palu.
Pemda Parigi Moutong Diminta Siapkan Renkontijensi Bencana Sejak Dini
PARIGI MOUTONG – Undang-Undang nomor 24 tahun 2017 mengamanatkan, bahwa Pemerintah dan Pemerintah daerah merupakan pemegang kendali dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Itulah sebabnya, mengapa dokumen rencana kontijensi (Rekontijensi) bencana harus disiapkan sejak dini oleh Pemerintah.
Dokumen rencana kontijensi bencana mengatur apa yang harus dilakukan Pemerintah, stakeholder dan masyarakat jika sewaktu waktu becana alam itu terjadi, siapa berbuat apa dan apa yang harus dilakukan masyarakat ketika bencana itu terjadi. Demikian dikatakan Moh. Isnaeni Muhidin dari Forum Pengurangan Risiko Becana Provinsi Sulawesi Tengah ketika menggelar sosialisasi kontijensi bencana di ruang rapat Bupati, Kamis (18/10).
Dia mengatakan, selama ini mindset Pemerintah dan masyarakat menghadapi bencana masih sebatas pada penanganan tanggap darurat, namun hal-hal yang terkait dengan rekontijensi kebencanaan luput dari perhatian “Apa yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala cukup menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa betapa pentingnya rekontijensi. Akibatnya apa, kita membayar begitu banyak nyawa karena ketidaktahuan. Harusnya pengetahuan masyarakat apa yang harus dilakukan ketika bencana itu terjadi perlu terus disosialisasi. Literasi kebencanaan harus ditingkatkan. Pengetahuan yang diproduksi lewat buku dan dokumen rekontijensi harus terus disampaikan ke masyarakat,”kata Isnaini yang juga tergabung dalam keanggotaan Tim Ekspedisi Palu Koro itu.
Ia mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong untuk segera menyusun dokumen rencana kontijensi, dokumen rencana penanggulangna bencana, menyusun peta kerawanan bencana, peta potensi bencana banjir, gempa, tsunami dan tanah longsor. “Dari dokumen itu kita bisa mengukur tinggi rendahya risiko yang dihadapi ketika bencana itu terjadi,”tandas Ketua FTBM Provinsi Sulawesi Tengah itu.
Sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, mulai dari Periwira Penghubung Kodim 1306 Donggala di Parigi, Ketua Pengadilan Negeri Parigi, Kajari Parigi yang ikut hadir pada acara sosialisasi itu juga sepakat mendorong Pemerintah Daerah segera melahirkan dokumen rekontijensi bencana. Bahkan mereka mengusulkan dokumen itu ditindakalanjuti hingga pada tahap simulasi. “Mulai dari saat ini kita harus selalu edukasi masyakat dengan pengetahuan kebencanaan. Ini menjadi pekerjaan kita bersama apa yang harus dilakukan jika sewatu waktu bencana itu terjadi, sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa,”kata Kepala Kejaksaan Negeri Parigi, Agus Setiadi SH MH.
Sementara itu, Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE yang juga hadir pada acara sosialisasi itu meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong segera merespon usulan penyusunan renkontijensi bencana itu dalam sebuah dokumen yang bisa setiap saat diaktifasi, sehingga bisa menjadi panduan bagi seluruh stakeholder di daerah ini ketika menghadapi bencana. “Saya minta BPBD, Pak Sekda segera konsultasikan hal ini dengan Pak Bupati. Dokumen yang sudah ada saat ini disempurnakan kembali, buat sesuai masukan-masukan seperti yang disampaikan nara sumber. Lebih baik kita mencegah daripada mengobati. Artinya semua elemen yang memiliki risiko dalam kebencanaan harus bisa diantisipasi sejak dini, dan tentunya kita harus terus berdoa agar dijauhkan dari musibah bencana alam,”harapnya **
Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong
Halaman 283 dari 350