PARIGI MOUTONG – Kontingen Kabupaten Parigi Moutong panen medali emas. Setelah mendulang medali emas di cabang olahraga (cabor) atletik, kini perolehan medali emas Kabupaten Parigi Moutong bertambah dari cabor Gateball kategori treeple putri. Tim Gateball kategori treeple putri yang terdiri dari Bripda Desak Made Wiwik Arianti, Desy Tri Handayani, Bripda Ni Nengah Srieviati, F Eny Susulowati dan Salmi ini berhasil menyumbangkan 1 medali emas setelah di partai terakhir menang melawan Kabupaten Banggai dengan skor 12-8.

Dari sebelas kategori yang dilombakan pada cabang Gateball, Tim Gateball Kabupaten Parigi Moutong berhasil mencapai babak semifinal di delapan kategori. Dari delapan kategori tersebut, empat kategori mencapai babak final. Keempat ketegori tersebut yakni, kategori beregu putra, beregu putri, treeple campuran dan kategori single putra.

Sedangkan di empat kategori lainnya hanya mampu menyumbangkan medali perunggu setelah dipartai semifinal kategori Single putri harus rela kemenangan itu direbut Kabupaten Sigi dengan skor 7-18. Di kategori beregu campuran, tim Gateball Parigi Moutong juga kalah melawan Kabupaten Kabupaten Buol dengan skor 7-13, Double putra kalah melawan Kabupaten Poso dengan skor 7-16 dan double putri kalah melawan Kota Palu.

Langkah tim Gateball Kabupaten Parigi Moutong ke babak final melaju setelah kategori beregu putra menang melawan Buol dengan skor 16-7 dan nanti di partai final akan melawan Kabupaten Banggai. Untuk kategori beregu putri menang dramatis melawan Kabupaten Banggai dengan skor 9-9. Namun Parigi Moutong unggul bola di Get 3 dan dipartai final akan melawan Kabupaten Sigi.

Kategori single putra menang melawan Kabupaten Poso dengan skor 15-12 dan dipartai final akan melawan Kabupaten Banggai. Sedangkan Kategori treeple campuran dipartai final juga akan melawan Kabupaten Banggai.

Ketua Persatuan Gate Ball Seluruh Indonesia (PERGATSI) Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran SSTP MAP mengatakan, penampilan seluruh tim Gateball Kabupaten Parigi Moutong sudah sangat maksimal. Mereka tetap optimis bisa mearih target lima medali emas.

Zulfinasran menambahkan, kedepannya, PERGATSI Kabupaten Parigi Moutong akan memperbanyak sosialisasi olahraga Gateball ke tingkat Kecamatan “Kami akan kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk membidik para pelajar mengenalkan permainan Gateball agar digemari. Pembinaan olahraga Gateball akan kami mulai dari tingkat SD sampai seterusnya,” kata Zulfinasran.

Zulfinasran berharap pada partai final Tim Gateball, Kontingen Parigi Moutong dapat membuat kejutan dengan menyumbangkan 4 tambahan medali emas “Alhamdullilah emas pertama sudah diraih, besok (Jum’at 26/4), tim kita masuk final di empat kategori. Saya berharap bisa memberi kejutan dengan meraih tambahan emas agar target kita lima emedali emas dapat tercapai” Harapnya. Turut hadir menyaksikan pertandingan tersebut, Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE bersama Ketua KONI Kabupaten Parigi Moutong Faisan. **

Tim Liputan dan Dokumentasi Porprov 2019 :
Humas Pemda Parigi Moutong
Editor : Jeprin
Naskah dan Foto : M.Taufan
Video : Aswan Nurdin

Ketua Pkk membukan festival kuliner yang di laksanakan di halaman kantor Bupati Parigi Mutong (21/4).
Dalam kesempatan ini Sofian a MAP selaku kepala bidang Ekonomi kreatif Dinas Pariwisata kabupaten Parigi Moutong mewakili kepala Dinas Pariwisata kabupaten Parigi Moutong mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini termasuk dalam 100 kelender iven Naaional dalam rangka Festival Teluk Tomini 2019 merupakan salah satunya termasuk festival kuliner dan Pameran kerajinan Rakyat kegiatan festival Kuliner ini melalui Dinas Pariwisata untuk melestarikan kekayaan kuliner daerah serta sarana untuk pemberdayaan masyarakat untuk mempromosikan kuliner tradisional khas serta memberikan bren yang terbaik agar supaya bisah si terimah oleh seluruh wisatawan serta turis mancanegara kegiatan ini berkerja sama dengan Tim Pengerak PKK kabupaten san Dinas pemusatan olahraga dan pariwisata parigi Moutong kegiatan ini di ikuti oleh 9 kecamatan organisasi wanita 7 dari pelaku usaha rumah makan 2
Sementara itu sambutan ketua Tm Penggerak PKK Dra Hj Noor Wachida Prihartini S.Tombolotutu mengharapkan dengan di laksanakan kegiatan Festival Kuliner agar supaya bisa menarik serta berwisata Kuliner
tujuan pokoknya adalah untuk melestarikan kekayaan kuliner daerah serta sarana untuk pemberdayaan masyarakat untuk mempromosikan kuliner tradisional khas Parigi moutong

Sekda pantau Pelaksanaan UNBK (ujian nasional berbasis komputer) pada tingkat SMP/MTs serta pelaksanaan ujian akhir sekolah berbasis nasional (UASBN) tingkat SD/MI tahun ajaran 2019 akan dimulai hari ini, Senin (22/4).
Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong di dampingi Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan melakukan pemantauan Pelaksanaan UNBK (ujian nasional berbasis komputer) pada tingkat SMP/MTs serta pelaksanaan ujian akhir sekolah berbasis nasional (UASBN) tingkat SD/MI tahun ajaran 2019
Pemantauan ini di mulai dari sekolah yang ada di wilayah kota parigi khusus sekolah SMP 1 Parigi, SMP 2 dan MTS Al Hartat sedangkan sekolah SD yang sempat di Pantau adalah SDN 3 Parigi ,SDN Inpres 1 Bantaya dan SDN 1 bantaya.
Sementara itu Kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Adrudin Nur SPd MSi mengatakan bahwa hasil monitoring bersama pa sekab semua berjalan lancar jumlah peserta yang ikut ujian nasional untuk SMP dan MTS Sekabupaten Parigi Moutong berjumlah 6936 orang sedangkan jumlah sekolah yang mengikuti UNBK 81 sekolah dan UNKP 23 Sekolah semua berjalan lancar sesuai dengan jadwalnya sedangkan sekolah SD jumlah keseluruan 455 sekolah dengan jumlah peserta itu pada pelaksanaan ujian akhir sekolah berbasis nasional (UASBN) tingkat SD/MI kurang lebih 9233 siswa di bagi SDN 395 siswa dan MI 60

PARIGI_ Memperingati Hari Ulang Tahun ( HUT ) RA Kartini ke 140, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berenca (DP3AP2KB) kerjasama dengan Gabungan Organisasi Wanita ( GOW ) Kabupaten Parigi Moutong menggelar lomba fashion show busana daur ulang limbah. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Parigi Moutong diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan dr. Agus Suryono Hadi, bertempat di aula Bapelitbangda, Senin,22 April 2019.

Bupati Parigi Moutong dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan dr. Agus Suryono Hadi mengatakan, peringatan HUT R.A Kartini dengan menyelenggarakan kegiatan lomba fashion show busana daur ulang limbah merupakan salah satu pembuktian bahwa kaum perempuan turut serta dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong.

Bupati mengatakan kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi serta kesadaran bagi masyarakat bahwa barang bekas yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan, seperti menciptakan busana dari daur ulang limbah.

Bupati menambahkan,pemanfaatan limbah plastik maupun kertas dapat mengatasi sampah terutama sampah yang sulit diurai sekaligus dapat membantu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya kaum perempuan di Kabupaten Parigi Moutong.

Bupati berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam mengolah limbah sampah plastik maupun kertas dengan baik.

Ketua panitia pelaksana, Hj. Sriyanti melaporkan pelaksanaan kegiatan lomba fashion show busana daur ulang limbah dalam memperingati HUT R.A Kartini ke 140 bertujuan untuk mendorong terwujudnya peningkatan kreatifitas perempuan dalam pemanfaatan limbah plastik, kertas yang memiliki nilai jual.

Lomba fashion show busana daur ulang limbah diikuti mulai tingkat PAUD,TK, SD,SMP dan GOW Kabupaten Parigi Moutong. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua GOW Kabupaten Parigi Moutong, Dra. Noorwachida Prihartini S. Tombolotutu, para kepala OPD, dan Ketua Bayangkari Polres Parigi Moutong.

PARIGI MOUTONG – Hampir sepekan ini media mainstream dan media sosial lokal Sulawesi Tengah banyak mengulas mengenai kunjungan kerja (kunker) Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu ke wilayah terpencil di Kabupaten Parigi Moutong.

Aksi sang Bupati yang terpilih kembali untuk periode kedua itu juga membuat sejumlah nitizen kagum. Pasalnya, kunker kali ini, Bupati tidak hanya bertemu masyarakat di ibukota Kecamatan, namun ia juga menemui langsung masyarakat yang berada di wilayah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan. Bahkan, Bupati sempat berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor hanya ingin bertemu langsung masyarakat. Seperti yang dilakukan, Minggu (31/3), Bupati H Samsurizal Tombolotutu kembali menyambangi masyarakat terpencil di dusun Lemontasi Desa Ulatan Kecamatan Palasa.

Menuju ke dusun Lemontasi yang berjumlah 440 kepala keluarga itu dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Didampingi Kadis Sosial, Kadis LH, Pejabat Dikbud dan Dinas PUPRP, Bupati dibonceng sepeda motor oleh warga setempat. Menuju ke wilayah yang didiami mayoritas suku Lauje ini, rombongan melewati jalur desa Bambasiang dengan jalan setapak yang hanya dirabat oleh warga sekitar serta medan menanjak dan jurang yang curam.

Raungan knalpot sepeda motor yang membawa Bupati dan rombongan hingga ke dusun Lemontasi disambut antusias warga setempat "Mari-mari salaman sama pak Bupati, ini sudah Bupati kita,"kata kepala desa Ulatan sembari mendekati Bupati dan mengajak warga bersalaman dengan Bupati.

Bupati Samsurizal yang sesekali memakai bahasa daerah (Lauje) berdialog dan menanyakan apa yang dinginkan masyarakat sekitar. Dengan suasana penuh keakraban, Bupati berjanji akan membangun sekolah di dusun terpencil itu, termasuk membangun sistem penyediaan air minum berbasis masyarakat dan tower operator seluler.

"Saya berharap anak-anak dusun Lemontasi terus bersekolah, saya akan bangunkan sekolah SD, dan SMP satu atap (satap). Saya juga akan mengalirkan air bersih ketitik-titik yang terdekat dengan rumah warga,"janji Bupati

Bupati juga menjanjikan akan berkoordinasi dengan pihak yang terkait untuk pembangunan tower sinyal handphone “Kalau sudah ada tower dibangun, masyarakat disini bisa mengfungsikan handphone agar apa saja masalah yang ada di dusun ini bisa cepat menghubungi Kapala desa ataupun aparat desa yang ada di ibukota Kecamatan,"kata Bupati.

Bupati meminta kepada masyarakat dapat membantu setiap program pembangunan yang masuk ke wilayah itu “Kalau masyarakat sekitar dusun ini tidak membantu, dinas terkait juga akan kesulitan melaksanakan programnya,"ujarnya

Usai berdialog, Bupati kembali ke Palasa melalui jalur jalan yang berbeda. Kali ini Jalur yang dilalui lebih ekstrim dari jalur sebelumnya. Kondisi jalan menanjak dan menurun disisi kiri dan kanan terdappat jurang yang curam cukup memacu adrenalin. Apalagi saat itu diguyur hujan deras membuat jalan yang dilalui sangat licin sehingga memaksa roda ban sepeda motor yang ditumpangi Bupati dan rombongan dipasangi rantai yang dirancang khusus oleh warga.

“Perjalanan saat kembali ke Palasa ini cukup memacu adrenalin, sebab kondisi jalan yang kami lalui menanjak dan menurun, apalagi hujan deras tentu harus ekstra hati hati. Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih, rombongan Bupati tiba dengan selamat di Palasa,”kata salah satu Pejabat OPD yang ikut mendampingi Bupati. (M.Dalil/Humas Pemda)

Editor : Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong

 

PARIGI MOUTONG – Hampir sepekan ini media mainstream dan media sosial lokal Sulawesi Tengah banyak mengulas mengenai kunjungan kerja (kunker) Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu ke wilayah terpencil di Kabupaten Parigi Moutong.

Aksi sang Bupati yang terpilih kembali untuk periode kedua itu juga membuat sejumlah nitizen kagum. Pasalnya, kunker kali ini, Bupati tidak hanya bertemu masyarakat di ibukota Kecamatan, namun ia juga menemui langsung masyarakat yang berada di wilayah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan. Bahkan, Bupati sempat berjalan kaki dan menggunakan sepeda motor hanya ingin bertemu langsung masyarakat.

Seperti yang dilakukan, Minggu (31/3), Bupati H Samsurizal Tombolotutu kembali menyambangi masyarakat terpencil di dusun Lemontasi Desa Ulatan Kecamatan Palasa.

Menuju ke dusun Lemontasi yang berjumlah 440 kepala keluarga itu dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Didampingi Kadis Sosial, Kadis LH, Pejabat Dikbud dan Dinas PUPRP, Bupati dibonceng sepeda motor oleh warga setempat. Menuju ke wilayah yang didiami mayoritas suku Lauje ini, rombongan melewati jalur desa Bambasiang dengan jalan setapak yang hanya dirabat oleh warga sekitar serta medan menanjak dan jurang yang curam.

Raungan knalpot sepeda motor yang membawa Bupati dan rombongan hingga ke dusun Lemontasi disambut antusias warga setempat "Mari-mari salaman sama pak Bupati, ini sudah Bupati kita,"kata kepala desa Ulatan sembari mendekati Bupati dan mengajak warga bersalaman dengan Bupati.

Bupati Samsurizal yang sesekali memakai bahasa daerah (Lauje) berdialog dan menanyakan apa yang dinginkan masyarakat sekitar. Dengan suasana penuh keakraban, Bupati berjanji akan membangun sekolah di dusun terpencil itu, termasuk membangun sistem penyediaan air minum berbasis masyarakat dan tower operator seluler.

"Saya berharap anak-anak dusun Lemontasi terus bersekolah, saya akan bangunkan sekolah SD, dan SMP satu atap (satap). Saya juga akan mengalirkan air bersih ketitik-titik yang terdekat dengan rumah warga,"janji Bupati

Bupati juga menjanjikan akan berkoordinasi dengan pihak yang terkait untuk pembangunan tower sinyal handphone “Kalau sudah ada tower dibangun, masyarakat disini bisa mengfungsikan handphone agar apa saja masalah yang ada di dusun ini bisa cepat menghubungi Kapala desa ataupun aparat desa yang ada di ibukota Kecamatan,"kata Bupati.

Bupati meminta kepada masyarakat dapat membantu setiap program pembangunan yang masuk ke wilayah itu “Kalau masyarakat sekitar dusun ini tidak membantu, dinas terkait juga akan kesulitan melaksanakan programnya,"ujarnya

Usai berdialog, Bupati kembali ke Palasa melalui jalur jalan yang berbeda. Kali ini Jalur yang dilalui lebih ekstrim dari jalur sebelumnya. Kondisi jalan menanjak dan menurun disisi kiri dan kanan terdappat jurang yang curam cukup memacu adrenalin. Apalagi saat itu diguyur hujan deras membuat jalan yang dilalui sangat licin sehingga memaksa roda ban sepeda motor yang ditumpangi Bupati dan rombongan dipasangi rantai yang dirancang khusus oleh warga.

“Perjalanan saat kembali ke Palasa ini cukup memacu adrenalin, sebab kondisi jalan yang kami lalui menanjak dan menurun, apalagi hujan deras tentu harus ekstra hati hati. Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih, rombongan Bupati tiba dengan selamat di Palasa,”kata salah satu Pejabat OPD yang ikut mendampingi Bupati. (M.Dalil/Humas Pemda)

Editor : Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong

 

PARIGI MOUTONG - Kegiatan Adat Tradisi Masoro digelar di Kecamatan Palasa. Antusias masyarakat Kecamatan Palasa begitu tinggi menyaksikan rangkaian lomba yang dilkasanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Parigi Moutong itu, Minggu (1/4/18).

Masyarakat membludak ketika menyaksikan lomba merakit bambu dan lomba sumpit terfokus dan terjauh. Menariknya lagi, kegiatan lomba sumpit di ikuti oleh berbagai kategori, mulai dari kategori anak anak, kategori remaja hingga kategori orang dewasa. 

Kepala Dinas Porapar Kabupaten Parigi Moutong Hamka Lagala SH MH ketika dikonfirmasi mengatakan, Kegiatan lomba merakit bambu dan lomba sumpit merupakan rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 16 Kabupaten Parigi Moutong dan menyongsong gelar Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) yang digelar bersamaan di bulan April 2018.

"Lomba merakit bambu yang pesertanya dari seluruh OPD dan lomba sumpit merupakan rangkaian menyambut HUT dan FPTT,"ungkap Hamka.

Lomba Sumpit diikuti oleh masyarakat Lauje, menariknya lagi, mahir dalam melakukan tembak menembak sumpit bambu terjauh dan terfokus dilakukan oleh suku terasing (bela) yang memperagakan dengan handal dan selalu kena sasaran.

Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Bupati Parigi Moutong yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten H Ardi Kadir SPd MM dalam sambutannya mengatakan, Adat tradisi Masoro harus dipertahankan, karena adat leluhur merupakan adat yang mencerminkan kebudayaan Daerah masing masing.

"Mari kita pertahankan Adat Tradisi Masoro ini, saya juga melihat lomba rakit bambun (Arum Jeram) dan lomba sumpit seperti ini perlu digelar kembali setiap tahun, agar tradisi ini dapat berkembang dan bisa menjadi Ikon Daerah untuk dilihat oleh masyarakat luas,"ujar Ardi.

Kegiatan Adat Tradisi Masoro dihadiri oleh para pemangku kepentingan seperti tokoh Hadat, para Camat, Para Kepala OPD, unsur forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Pimpinan Kecamatan Palasa dan seluruh masyarakat Kecamatan Palasa.

Naskah : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)

 

OLEH : JEPRIN S. PAUDI

Perhelatan Sail (pelayaran) di Indonesia selalu menjadi ‘rebutan’ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia. Pasalnya, agenda tahunan Pemerintah pusat itu menjadi kesempatan emas bagi daerah penyelenggara untuk ‘mendulang’ dana pusat masuk ke daerah. Tengok saja saat ini, penunjukan Kabupaten Parigi Moutong sebagai tempat perhelatan acara puncak Sail Tomini mulai memberikan multiplier efek terhadap pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong. Dari aspek pembangunan infrastruktur misalnya, Kabupaten Parigi Moutong paling banyak diuntungkan. Betapa tidak, hanya untuk membangun infrastruktur penunjang Sail Tomini, Kabupaten penghasil beras di Provinsi Sulawesi Tengah ini mendapat bantuan dana sebesar Rp502,206 miliar atau sekitar setengah triliun rupiah lebih yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Sulawesi Tengah.