Home
Bupati Samsurizal : Bukan Pemekaran, Tapi Pendekatan Pelayanan Kepada Masyarakat
PARIGI MOUTONG - Satu lagi inovasi baru yang di cetus Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu. Inovasi tersebut adalah inovasi pendekatan pelayanan kepada masyarakat Parigi Moutong. PARIGI MOUTONG - Satu lagi inovasi baru yang di cetus Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu. Inovasi tersebut adalah inovasi pendekatan pelayanan kepada masyarakat Parigi Moutong.
Kabupaten Parigi Moutong dengan bentangan garis pantai 472 Kilo meter dari Desa Maleali Kecamatan Sausu hingga Desa Sejoli Kecamatan Moutong, masih menyulitkan Pemerintah Parigi Moutong dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dengan dasar itu Pemerintah Parigi Moutong akan membuka pelayanan jemput bola khususnya di Wilayah bagian utara.
Bupati Parigi Moutong akan membuka kantor pelayanan dibagian Tinombo hingga Moutong.
"Saya sudah bertemu Menteri Dalam Negeri untuk membuka kantor pelayanan terdekat kepada masyarakat, dan alhamdulillah disetujui,"bebernya.
Samsurizal memerintahkan Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong untuk segera mencari lokasi Perkantoran.
Ia pun menuturkan bahwa, pembukaan Kantor Perwakilan di Kecamatan itu, akan melibatkan semua Dinas yang mempunyai unsur Pelayanan kepada masyarakat.
"Semua Dinas yang punya unsur Pelayanan masyarakat harus buka Kantor cabang disana,"imbuhnya.
Bupati menambahkan, Kantor cabang tersebut, dipimpin oleh Pejabat Eselon II yang telah dilantik dan bukan jabatan baru, dan itu dilaksanakan secara bergantian dan setiap enam bulan sekali dilakukan evaluasi.
"Pelayanan ini setiap enam bulan kita evaluasi, apakah ini bagus atau malah pemborosan anggaran, dan program ini tidak menggunakan anggaran khusus kecuali operasional pimpinan yang melaksanakan tugas di sana,"pungkasnya.
Bupati mengungkapkan, metode pendekatan pelayanan itu dapat memudahkan masyarakat mengurus administrasi dan tidak memakan biaya terlalu banyak.
"Yang terjadi di lapangan selama ini, misalnya ada orang dari Moutong jauh jauh datang ke Parigi hanya minta urus KTP atau surat surat yang lain, dia harus menyiapkan uang biaya transportasi dan lain lain mencapai 200 ribu, sementara banyak diantara mereka Nelayan yang penghasilannya setiap hari tidak seberapa dari hasil melaut yang pergi sore pulang subuh,"ujar Bupati Parigi Moutong saat melantik 14 Pejabat Eselon II di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parimo pagi tadi, Rabu (14/11/18).
Kata Rizal (sapaan akrab) Program tersebut dianggap Mendagri sebagai terobosan bagus dan meminta Bupati Parimo untuk secepatnya mengurus kelengkapan dokumen pelaksanaan.
Naskah : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)
Dinas PMPTSP Launching Aplikasi Sou Raja
PARIGI MOUTONG – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Parigi Moutong melaunching aplikasi Sou Raja. Lauching dihadiri langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, H Ardi Kadir SPd MM di aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (13/11)
Sekda Ardi Kadir menyambut baik launching Aplikasi Sou Raja yang digagas oleh Kepala Dinas PMPTSP, Sakti Lasimpala SPd SE MAP sebagai salah satu proyek perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian. Menurutnya, dengan hadirnya aplikasi Sou Raja proses pelayanan perizinan yang dilakukan kepada masyarakat akan semakin mudah. Masyarakat tidak perlu lagi datang jauh jauh ke ibu kota Kabupaten untuk mengurus langsung perizinannya, cukup dengan menggunankan fasilitas handphone android bisa melakukan proses permohonan perizinan diwilayahnya sesuai dengan bidang usaha yang dilakukan “Saya menyambut baik program Sou Raja ini karena akan memudahkan masyarakat dalam mengurus proses perizinan sesuai dengan bidang usahanya,”kata Ardi.
Lebih lanjut dikatakannya, program pelayanan perizinan Sou Raja ini nantinya akan diterapkan di wilayah bagian utara dan selatan Kabupaten Parigi Moutong yang merupakan wilayah terjauh sebagai solusi masyarakat dapat menyelesaikan masalah perizinan tanpa mengeluarkan biaya transportasi untuk kepengurusannya. Program Souraja ini juga sangat membantu pemerintah daerah kab. Parmout yang nantinya akan membangun kantor perwakilan pelayanan satu atap diwilayah utara parigi moutong yang akan dimulai tahun 2019. Ardi berharap dengan dimulakannya inovasi Sou Raja ini bisa membantu dan memudahkan masyarakat dalam proses pengurusan izin usaha.”ungkap ardi.
Sementara itu, Kepala Dinas PMPTSP Sakti Lasimpala yang kini telah menduduki jabatan baru sebagai Kepala Inspektur Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong sejak dilantik Rabu (14/11) mengatakan, aplikasi Sou Raja merupakan solusi yang tepat untuk memudahkan masyarakat dalam melalukan proses pengurusan perizinan secara on line dan gratis. Instansi yang dipimpinnya itu terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya yang menyangkut permohonan perizinan.
Sakti mengatakan sekalipun permohonan izin secara gratis didapatkan, namun masih juga belum terasa mudah bagi masyarakat untuk melakukan proses kepengurusannya hanya dikarenakan faktor jarak tempuh wilayah kecamatan dengan kantor induk yang terlalu jauh, sehingga para pelaku pemohon yang berada di wilayah Kecamatan terjauh seperti di Moutong masih tetap mengeluarkan biaya perjalanan untuk bisa datang ke kantor Dinas PMPTSP “Untuk itu, dengan adanya aplikasi Sou Raja diharapkan menjadi terobosan dan solusi untuk memecahkan masalah ditengah masyarakat yang masih terkendala oleh jarak untuk berurusan permohonan perizinan,”ujarnya
Sakti menambahkan, dengan adanya aplikasi Sou Raja yang sudah di launching, masyarakat wilayah pesisir tidak perlu datang jauh jauh ke kantor Dinas PMPTSP, “Hanya dengan mendownload aplikasi ini, masyarakat bisa secara on line bermohon dari tempat kediamannya berada.”ujarnya (Azwar/Humas Pemda)
Editor : Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong
ini Kabinet Baru Samsurizal - Badrun Jilid Dua
PARIGI MOUTONG - Bupati Parigi Moutong H. Samsurizal Tombolotutu melantik 14 orang pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (14/11). Pelantikan ini merupakan kali pertama sejak pasangan petahana ini (Samsurizal Tombolotutu - Badrun Nggai) dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong periode 2018 - 2023 tanggal 10 Oktober lalu.
Pejabat pimpinan tinggi pratama yang masuk Kabinet Samsurizal - Badrun jilid dua ini sepertinya masih didominasi wajah wajah lama dan hanya bertukar posisi. Kecuali Sabarudin Kilis non job dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan karena akan segera mamasuki masa purna bhakti.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kini diisi oleh Efendi Batjo SSos yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Kepala Bappelitbangda kini dijabat oleh Irfannur ST, yang sebelumnya menduduki jabatan kepala Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman. Sedangkan Ir Mohammad Irfan Maraila yang sebelumnya menduduki jabatan kepala Bappelitbangda bergeser posisi sebagai kepala dinas Lingkungan Hidup.
Masdin SSos MSi yang sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Inspektorat Daerah, kini dipercaya menduduki jabatan sebagai kepala Satuan Polisi Pamong Praja. Sedangkan jabatan Inspektur Inspektorat yang baru diisi Mohamad Sakti Lasimpala SPd SE MAP yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Kepala Badan perpustakaan dan Kearsipan Daerah, kini dipercayakan kepada Mawardin Tjambaru SS MSi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.Selanjutnya Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata kini dijabat oleh Zulfinachri yang sebelumnya menjabat kepala dinas Perhubungan. Sementara, kepala dinas Perhubungan dipercayakan kepada Jony Tagunu SE yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Sat Pol PP.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang sebelumnya dijabat Kamiludin Passau SE MSi kini dipercayakan kepada Mahmud M Tandju SH MH yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Sementara, Kamiludin Passau dipercayakan sebagai Staf ahli bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong. Sedangkan jabatan kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dipercayakan kepada Hamka Lagala SE MH yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
Kepala Dinas Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kini dijabat oleh I Wayan Sulastro yang sebelumnya menduduki jabatan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Kepala dinas Sosial kini di jabat oleh Drs. Mohammad Sudarmin Tombolotutu. Sedangkan Arman Maulana yang sebelumnya menduduki jabatan Kadis Sosial kini dipercaya menduduki jabatan Asisten Administrasi Umum Setda Parigi Moutong.
Bupati Samsurizal Tombolotututu dalam sambutannya mengatakan, pelantikan ini sudah sesuai dengan apa yang diamanatkan Undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang pemilihan kepala daerah pasal 162 ayat 3. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan, Gubernur, Bupati, atau Wali Kota yang akan melakukan pergantian pejabat di lingkungan pemerintah daerah Provinsi atau Kabupaten atau Kota dalam jangka waktu 6 bulan terhitung sejak tanggal pelantikan harus mendapat persetujuan tertulis Mendagri. "Alhamdulillah apa yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut telah kami penuhi bahwa Pelantikan ini telah mendapatkan izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri RI,"ujarnya.
Bupati Samsurizal mengingatkan Kepada pejabat yang baru dilantik untuk tidak coba-coba merubah program dan kegiatan selain yang direkomendasikan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) melalui asistensi APBD perubahan tahun 2018. "Ini penting untuk saya sampaikan, karena saya menemukan beberapa OPD yang berani merubah program dan kegiatan padahal sudah selesai diasistensi. Kalau saya temukan ada yang seperti itu lagi, programnya akan saya batalkan, Kepala OPDnya diganti,"tegasnya
Ia juga meminta seluruh kepala OPD memiliki target kinerja dan orientasi menurunkan angka kemiskinan di daerah ini. "Saya minta seluruh kepala OPD harus ada target dan memiliki orientasi untuk menurunkan angka kemiskinan. Kalau tidak tercapai harus menerima sanksi sebagai konsekuensi dari ketidakmampuan itu,"tandas Samsurizal
Ia juga meminta Sekda dan BKPSDM setelah pelantikan ini segera melakukan lelang jabatan bagi OPD yang lowong sebagaimana rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) nomor B-2024/KASN/9/2018 tanggal 21 september 2018. **
Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong
Ketahanan Keluarga Berperan Penting Atasi Masalah Pembangunan Sosial
PARIGI MOUTONG – Keluarga merupakan unit dasar masyarakat yang berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas. Ketahanan keluarga dinilai berperan penting mengurangi atau mengatasi berbagai masalah yang menghambat pembangunan sosial. Demikian dikatakan Asisten Perekenomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, dr Agus S Hadi mewakili Bupati Parigi Moutong membuka Pelatihan peningkatan kualitas keluarga dalam pencegahan kekerasan perempuan dan anak tingkat Kabupaten Parigi Moutong di Hotel Oktaria Parigi, Senin (12/11/)
Dikatakannya, ketahanan keluarga merupakan kemampuan keluarga mengelola sumber daya dan masalah yang dihadapi keluarga agar keluarga menjadi sejahtera yaitu terpenuhinya kebutuhan seluruh anggota keluarga.Ia berharap, upaya perlindungan bagi perempuan dan anak harus terus dilakukan telah “Program perlindungan perempuan dan anak telah dilakukan sejak 15 tahun lalu, hal ini bertujuan mencegah berbagai bentuk diskriminasi terhadap perempuan serta penguatan ekonomi perempuan dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kekerasan dalam rumah tangga,”ujarnya
Pelatihan yang berlangsung sehari itu digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah berkerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parigi Moutong. Sekitar 70 orang peserta hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari OPD terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi masyarakat, petugas kesehatan dari P2TP2A dari Unit pelayanan Perempuan dan anak serta tokoh agama.Hadir sebagai narasumber dari Komisi IV DPRD Provinsi Sulaweasi Tengah Ibrahim Hafid, Dr. Nur Alamsya, M.Si dari Universitas Tadulako Palu, Psikolog Muhamad basir dan Mutmaina Korona, SE pendiri Sikola Mombine Palu.
Kepala Seksi Perlindungan Hak Perempuan pada DP3A Irmawati Sahi, SE, MSc mengatakan Pelatihan ini dalam rangka mendukung program-program pemberdayaan, pencegahan dan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Sebagaimana kita ketahui Bersama sudah begitu banyak regulasi yang mengatur kasus kekerasan perempuan dan anak di masyarakat namun instrumen itu tidak akan cukup jika kampanye kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak itu tidak dilakukan secara luas dan mendalam di masyarakat terutama keluarga”kata Irmawati Sahi (M.Dalil/Humas Pemda)
Editor : Jeprin/Humas Pemda
Tombolotutu Layak Dinobatkan Pahlawan Nasional
PARIGI MOUTONG – Wacana untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahwalan Nasional telah disuarakan sejak Tahun 1990-an. Namun upaya untuk mencapai hal itu terkendala dokumen resmi sebagai data primer. Puncaknya ketika Dr Lukman Nadjamuddin MHum menjadi pembicara sejarah dalam Seminar Internasional di Universitas Kebangsaan Malaysia Tahun 2014.
Ketika itu peserta seminar mendorong Dr Lukman Nadjamuddin untuk meneliti perjuangan Tombolotutu. Sebab diperoleh informasi, Pemerintah Belanda banyak menyimpan dokumen resmi yang bercerita tentang Tombolotutu. Sehingga pada Tahun 2017, Universitas Tadulako berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggagas sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini, Perjuangan Tombolotutu melawan Belanda.
Sejak saat itu, diskusi untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional terus mengemuka. Tidak hanya di kalangan akademisi, harapan untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional juga banyak disuarakan oleh kalangan masyarakat. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong, Drs H Taswin Borman MSi.
Mantan Sekda Parigi Moutong di era Bupati Longki Djanggola itu mengatakan, jika melihat historis sejarah perjuangan Tombolotutu melawan Belanda, maka Tombolotutu layak dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional “Berdasarkan historis sejarah perlawanan Tombolotutu melawan Belanda, menurut saya Tombolotutu layak menjadi Pahlawan Nasional,”kata Taswin Borman ketika menghadiri bedah buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini, Perjuangan Tombolotutu Melawan Belanda di aula Fakultas Teknik Universitas Tadulako Palu, Senin (12/11).
Menurutnya, buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini itu banyak mengulas tentang bagaimana kisah heroik yang ditunjukan Tombolotutu saat melawan Belanda. Salah satunya, ketika Pemerintah Belanda menurunkan Pasukan Marsose untuk menumpas Perlawanan Tombolotutu. Marsose adalah pasukan khusus atau pasukan elit Belanda yang pernah diturunkan saat perang Diponegoro dan perang Aceh. Kala itu pasukan Marsose yang diturunkan untuk menumpas perlawanan Tombolotutu kurang lebih berjumlah 170 pasukan "Kita sudah bisa membayangkan bagaimana kekuatan Tombolotutu saat itu, meski dengan pasukan Marsose, Belanda tidak pernah berhasil menumpas Tombolotutu. Ini data sejarah. Karena itu menurut saya Tombolotutu layak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional,”kata Taswin Borman
Untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahwalan Nasional, banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan. “Buku yang dibedah ini sudah cukup baik, tinggal melengkapi autobiografi Tombolotutu dan dokumen perjuangannya,”ujar Taswin. Ia juga mengakui bahwa sejak Tahun 1990-an di Sulawesi Tengah hanya dua tokoh pejuang kemerdekaan yang diwacanakan untuk diusulkan menjadi Pahlawan Nasional, yaitu Haji Hayun di Tolitoli dan Tombolotutu di Parigi Moutong. Ia mengusulkan perjuangan Tombolotutu yang telah dibukukan ini menjadi muatan lokal pembelajaran di sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA sehingga setiap generasi dapat mengetahui sejarah perjuangan Tombolotutu. Taswin berharap, setelah semua persyaratan terpenuhi, Tombolotutu dapat segera diusulkan kepada Pemerintah pusat untuk menjadi Pahlawan Nasional. “Pemerintah Daerah harus serius untuk segera memproses dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Saya siap membantu tenaga dan pikiran untuk mengawal menjadikan Tombolotutu sebagai Pahwalan Nasional,”tandasnya
Acara bedah buku itu menghadirkan dua nara sumber yaitu, Prof Dr Reiza D Dienaputra MHum, sejarahwan dari Universitas Pajajaran Bandung dan Dr Sarkawi SS MHum dari Univeritas Airlanngga Surabaya. Ada satu hal menarik yang disampaikan Dr Sarkawi di acara bedah buku bara perlawanan di teluk tomini pagi tadi. Dr Sarkawi mengatakan, sebelum bertolak ke Palu, ia telah membagikan beberapa buku yang akan dibedah itu kepada para mahasiswanya untuk dibaca. “Apa yang terjadi setelah membaca buku itu, mahasiswa saya banyak yang nangis dan terharu membayangkan bagaimana heroiknya perlawanan Tombolotutu kala itu,”kata Dr Sarkawi.
Sementara itu, Dr Jamaludin yang menjadi moderator dalam acara bedah buku itu mengakhiri peranyataannya dengan satu kutipan heroik “Langkah saya bisa kalian hentikan, tapi bara perlawanan ini tak akan bisa dihentikan,”ujar Dr Jamaludin **
Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong
Halaman 268 dari 350