Home
Bagian Humas Gelar Pelatihan Pelayanan Informasi Publik
PARIGI MOUTONG – Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (28/9) dijadwalkan akan menggelar pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Parigi Moutong di aula lantai dua Kantor Bupati.
Kasubag Penerangan Publikasi dan Dokumentasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Jeprin S Paudi S.Sos, M.Si mengatakan, pelatihan ini merupakan tindaklanjut dari implementasi undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik yang pada tahun 2014 telah diawali dengan sosialisasi. “Allhamdulillah tahun ini kami tindaklanjuti lagi dengan pelatihan bagaimana pengelolaan dan pelayanan informasi yang ideal sesuai undang-undang keterbukaan informasi publik,”kata Jeprin, Selasa (27/9).
Ia menjelaskan, pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik itu merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Undang-Undang keterbukaan informasi publik, menghendaki penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab melalui penerapan prinsip-prinsip akuntanbilitas, transparansi dan supremasi hukum serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakan publik. “Karena itu, kegiatan pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik ini menjadi penting, agar badan publik dalam melaksanakan tugasnya berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,”jelas Jeprin yang juga anggota PPID Kabupaten Parimo itu. Pelatihan ini kata Jeprin bertujuan untuk mempelajari tata cara pelayanan dan pengelolaan informasi publik yang ideal berdasarkan peraturan pemerintah nomor 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 14 tahun 2008 dan peraturan menteri dalam negeri (permendagri) nomor 35 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan pelayanan informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Selain itu, melalui pelatihan ini, seluruh anggota PPID Kabupaten Parimo dapat mengkoordinasikan dan mengonsolidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi di SKPD masing-masing. “Melalui pelatihan ini kami berharap akan terbangun persepsi bersama, khususnya para anggota PPID dalam melaksanakan apa yang diamanatkan undang-undang keterbukaan informasi publik. Diantaranya membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan publik yang berlaku secara nasional,”paparnya. Pelatihan yang berlangsung sehari itu akan menghadirkan narasumber yaitu, Ketua Komisi Informasi Sulawesi Tengah, Salman Hadiyanto, SH dan Tim PPID Provinsi Sulawesi Tengah. “Ketua KI Sulawesi Tengah nanti akan memaparkan substansi dan pokok-pokok undang-undang keterbukaan informasi publik. Sementara tim PPID Provinsi akan lebih banyak mensimulasikan bagaimana bentuk pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang ideal menurut undang-undang 14 tahun 2008 tersebut,”ujarnya. Sementara, peserta pelatihan ini berjumlah kurang lebih 80 orang, terdiri dari SKPD dan 23 orang perwakilan Pemerintah Kecamatan. Jeprin berharap melalui pelatihan itu seluruh SKPD yang nota benenya adalah anggota PPID dapat termotivasi dan bertanggung jawab serta berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas. Dengan demikian katanya hal tersebut dapat mempercepat perwujudan pemerintah yang terbuka yang merupakan salah satu upaya strategis dalam mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka menciptakan good governance dan clean government. “Apalagi sesuai program pak Bupati, bersamaan dengan moment festival pesona teluk tomini 2016, akan diluncurkan 100 unit wifi gratis di wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang akan ditempatkan masing-masing 3 unit di setiap Kecamatan. Hal ini tentu akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses informasi secara cepat dan murah,”pungkasnya. (Naskah : Azwar /Humas)
Editor : M. Taufan
Lasqi Parigi Moutong Gelar Audisi Bintang Qasidah 2016
PARIGI MOUTONG – Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Kabupaten Parigi Moutong kembali menggelar audisi seni Qasidah bintang vokalis tingkat Kabupaten Parigi Moutong di Auditorium Kantor Bupati Parigi Sabtu (17/9). Audisi itu dibuka secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong H Ekka Pontoh SH MH di auditorium Kantor Bupati, Sabtu (17/9). Ketua pelaksana, Jumaddin Parenrengi mengatakan, seleksi itu merupakan wujud realisasi pembinaan bintang vokalis di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong. Kegiatan itu sebagai langkah rekruitmen. Bagi peserta bintang vokalis yang terpilih nantinya menjadi duta Kabupaten Parigi Moutong pada lomba seleksi bintang vokalis di Provinsi Sulawesi Tengah. “Kepada yang juara nantinya diharapkan menjadi motivator bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong untuk mencintai musik Islami menuju masyarakat madani,”ujarnya. Jumaddin Parenrengi menyebutkan, audisi itu diikuti 60 peserta dari 23 Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong yang telah di nyatakan lolos pada seleksi udisi sebelumnya di tingkat Kecamatan dari kategori bintang vokalis tingkat remaja, anak-anak dan dewasa. Audisi bintang vokalis Kabupaten Parigi Moutong hanya memilih yang terbaik dari semua kategori yang diperlombakan tanpa memberikan perengkingan juara pada peserta. Sementara itu, Bupati Parigi Moutong dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong H Ekka Pontoh SH MH memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh dewan pengurus LASQI Kabupaten Parigi Moutong atas terselenggaranya kegiatan itu. Menurutnya seni budaya Islam selain memiliki arti yang strategis dalam pembinaan umat Islam agar kedepannya masyarakat terus berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran islam juga dapat dijadikan sebagai media da’wah untuk membangun moral dan etika sekaligus sebagai sarana untuk membendung kemerosotan akhlak umat dengan melalui lantunan atau syair religius yang edukatif dan memiliki pesan moral secara perseasif dapat memotifasi moral dan akhlak anak-anak bangsa. Bupati menambahkan, peran serta LASQI Kabupaten Parigi Moutong yang diberi tugas pokok dibidang qasidah dituntut untuk meningkatkan daya saing seni Qasidah di Daerah ini yang sudah mulai dilupakan para generasi muda akibat kala bersaing dan eksis pada seni modern saat ini. Menurutnya seni qasidah sebagai bentuk seni budaya tradisional yang bernuansa islam dapat dikembangkan secara berkelanjutan dalam pengembangan yang penuh kreativitas bagi generasi muda dan remaja sebagaimana tema kali ini melalui musik islami menuju masyarakat madani. Bupati berharap kepada para peserta untuk mengikuti seleksi audisi tersebut sebagai wujud kecintaan terhadap budaya seni Islam. “Disamping itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pentingnya melestarikan budaya Islam yang semakin terkikis oleh budaya luar,”ujarnya (Naskah : Aan Kurniawan/Humas)
Editor : Jeprin
Pelestarian Lingkungan Merupakan Tanggungjawab Bersama
PARIGI MOUTONG - Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu mengatakan, kelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, namun semua elemen masyarakat harus ikut bertanggungjawab. Hal itu ditegaskan Bupati ketika menghadiri HUT ke-14 Wahana Pecinta Alam Virus Indonesia di desa Toga Kecamatan Ampibabo, baru-baru ini.
Bupati mengapresiasi upaya yang dilakukan Wahana Pecinta Alam Virus Indonesia Kabupaten Parigi Moutong yang tetap konsen terhadap pelestarian lingkungan. “Kepada seluruh anggota Wahana Pecinta Alam Virus Indonesia saya berharap tetap fokus menjaga dan melestarikan lingkungan. Jangan hanya di gunung dan hutan saja yang kita awasi melainkan seluruh bumi ini sangat penting untuk dijaga,”kata Bupati
Ia juga mengatakan, bahwa efek dari bencana alam serta pembukaan lahan yang semakin tidak terkontrol yang dilakukan oleh masyarakat menjadi tugas dan perhatian bersama. “Saya minta kita menghentikan upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab merusak lingkungan,”tegasnya
Bupati mengajak kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun swasta agar berperan aktif dalam memelihara alam seperti halnya melakukan penanaman pohon seperti pohon trambesi yang diprakarsai oleh Wahana Pecinta Alam Virus Indonesia. “Ini adalah upaya positif untuk melestarikan lingkungan disekitar kita,”ujarnya
Pada kesempatan itu Bupati meginformasikan, saat ini Pemkab Parigi Moutong sedang menggagas sebuah program dibidang teknologi informasi (IT) yaitu menjadikan Kabupaten Parigi Moutong sebagai kota pintar atau Smart City. Kota-kota besar di pulau jawa katanya telah sukses menerapkan program ini. Menurutnya untuk mewujudkan program smart city tersebut pihaknya sudah menggalang kerjasama dengan PT Telkom indonesia, BUMN serta Para Kontraktor yang akan menyiapkan perangkat pendukung teknologi informasi melalui fasilitas indiehome dan fasilitas internet di sejumlah fasilitas publik di seluruh Kecamatan “Hal ini saya lakukan semata-mata untuk memajukan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kedepan daerah kita bisa sejajar dengan daerah-daerah lain yang lebih dulu maju,”ujarnya
Sementara itu, Ketua penyelenggara kegiatan Rinal SHi dalam laporannya mengatakan, lembaga Wahana Pecinta Alam Virus Indonesia adalah salah satu lembaga yang didirikan bertujuan untuk mengalang pemuda Kabupaten Parigi Moutong untuk menjaga dan melestarikan potensi sumber daya alam, mengingat bahwa alam saat ini semakin hari mengalami pemanasan yang perlu dicegah secara bersama-sama. (Naskah : Aan Kurniawan/Humas)
Editor : Jeprin
Ratusan Pegawai Sholat Ied di Halaman Kantor Bupati
PARIGI MOUTONG – Ratusan umat Muslim yang didominasi para pegawai lingkup Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan sholat Idul Adha di halaman Kantor Bupati, Senin (12/9). Tidak hanya pegawai, sholat Idul Adha itu juga diikuti oleh Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu dan H Badrun Nggai SE, Ketua DPRD dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Parigi Moutong. Bertindak sebagai Khotib pimpinan Ponpes Asy Syuhada Nusantara 165 Tugu Khatulistiwa, Dr Burhanudin H Sultan. Imam Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong Drs H Mappiasse, MM. Pengantar sholat Firman Magalatung, SpdI, Pengantar Khotib Irfan. Keduanya adalah staf Bagian Kesramas.
Usai melaksanakan Sholat, Bupati dan Wakil Parigi Moutong menyerahkan hewan Qurban kepada Ponpes Alkhairat Parigi 1 ekor sapi dan Masjid Jami Kelurahan Masigi 1 ekor sapi. Total hewan qurban yang dikumpulkan dari masing-masing SKPD tahun ini berjumlah 18 ekor sapi dan 6 eor kambing. (Naskah : M.Dalil/Humas)
Editor : Jeprin
Tekan Kematian Bayi, Dukun Diminta Kerjasama Dengan Bidan Desa
PARIGI MOUTONG – Angka kematian ibu dan bayi (AKI) di Kabupaten Parigi Moutong hingga saat ini masih cukup tinggi. Di Kecamatan Tinombo misalnya, berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Parigi Moutong, angka kematian anak 1-5 tahun berjumlah 5 kasus, angka kematian balita 1 kasus, angka kematian anak balita 1 kasus. Sedangkan angka kematian ibu berjumlah 1 kasus.
Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE ketika menghadiri pertemuan Replikasi Pilot Project (Program Sakinah) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2016 di RSUD Tinombo, belum lama ini meminta kepada seluruh dukun terlatih maupun dukun tidak terlatih bekerjasama dengan bidan desa dan puskesmas terdekat. “Ini harus kita lakukan dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Parigi Moutong,”tandas Wabup.
Wabup mengatakan, pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sehingga masyarakat bisa sejahtera “Bagaimana kita sejahtera tentunya kita harus sehat,”ujarnya
Ia mengungkapkan, angka kemiskinan tertinggi ada di kecamatan Tinombo dan Kecamatan Palasa. Berdasarkan data Bappeda, tahun 2014, angka kemiskinan di Kecamatan Tinombo 11 persen naik menjadi 13 persen pada tahun 2015. Sedangkan angka kemiskinan di Kecamatan Palasa pada Tahun 2014, 12 persen naik signifikan menjadi 16 persen pada tahun 2015. Dari dua Kecamatan tersebut katanya, kebanyakan masyarakat miskin berada di wilayah pegunungan dan pesisir pantai. “Saya melihat dan rasakan sendiri masyarakat berada di pesisir pantai mengais rezeki kadang dapat ikan kadang tidak. Insya Allah saya akan datang bersosialisasi di setiap Kecamatan dan desa-desa, saya akan mengecek desa mana yang paling tinggi kemiskinanya, supaya penanggulangan kegiatan ini terfokus di desa-desa,”tuturnya.
Kata Wabup, yang paling utama untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan adalah data dan informasi yang jelas dilapangan, “Makanya saya juga akan mengecek dimana yang paling tinggi angka kematian ibu dan anak, apa penyebabnya, saya akan tanya kepala desa pasti ada penyebabnya mungkin salah satunya kurang ke Posyandu,”ujarnya
Ia juga menyebutkan, ada 9 agenda proritas Nawa Cita Presiden yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan sejalan dengan RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah yaitu memprioritaskan Pendidikan dan Kesehatan serta Pengentasan Kemiskinan. Menurutnya Program indeks pembangunan manusia umur harapan hidup di Kabupaten Parigi Moutong masih di bawah rata-rata yaitu mencapai 60,9 tahun, “Sebenarnya harapan hidup Indonesia 70,7 tahun. Kenapa demikian?, karena kita tidak menjaga kesehatan. Bagaimana kita menuju lanjut usia tentunya harus menjaga kondisi tubuh dengan baik,”ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu diikuti para kepala desa se- Kecamatan Tinombo, bidan desa, perawat, dukun terlatih maupun tidak terlatih dan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong dr. Revi Tilaar yang juga ikut menjadi pametari pada kegiatan itu mengajak masyarakat Kecamatan Tinombo untuk mesukseskan 6 Kegiatan utama Replikasi Pilot Project. 6 kegiatan tersebut adalah, quisioner berhadiah, arisan ibu hamil, kemitraan bidan dan dukun, ambulance desa, on call, revitalisasi dan sistem rujukan. Ia meminta kepada seluruh ibu-ibu hamil utamanya yang kategori miskin sudah harus memiliki KTP. Bagi yang belum memiliki KTP diperbolehkan memakai surat keterangan domisili dari desa, “Pada tahun 2017 seluruh ibu-ibu hamil harus memiliki KTP jika melakukan Persalinan. Sementara ibu-ibu dukun, bidan desa harus mengecek di desanya siapa-siapa yang hamil di desanya untuk diberi tanda bendera. Untuk bendera hijau tandanya tidak beresiko sedangkan tanda merah sangat beresiko,”ungkapnya
Kata dr Revi, mulai 1 September 2016, bagi warga yang tidak memilki kartu KIB dan KIS akan di data Kembali. Ia meminta kepala desa untuk membantu mendata warganya. “Ini dimaksudkan agar tercapai angka kematian ibu nol,”ujarnya.
Pemerintah juga telah menyiapkan rumah tunggu kelahiran (RTK) bagi ibu-ibu hamil dari daerah terpencil yang ingin melahirkan khususnya yang ada di Kecamatan Tinombo, dan didampingi 1 orang pendamping suami atau keluarganya. Seluruh kebutuhan ibu hamil dan pendamping selama berada di rumah tunggu kelahiran akan dibiayai oleh pemerintah. “Ini merupakan program jaminan persalinan,”ungkapnya (Naskah : Rislan/Editor:Jeprin/Humas)
Halaman 343 dari 350