Berita Kabupaten
PARIGI MOUTONG – Kinerja petugas pajak di Kabupaten Parigi Moutong patut diapresiasi. Pasalnya sudah dua tahun berturut turut sejak tahun 2015 hingga 2016, penerimaan pajak di daerah penghasil beras itu selalu melampaui target. Tahun 2015 misalnya, target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang ditetapkan sebesar Rp. 2,5 miliar mampu direalisasikan sebesar Rp. 2,8 miliar dengan persentase mencapai 114,12 persen. Prestasi itu kembali terulang pada tahun 2016. Dari target PBB-P2 sebesar Rp. 3 miliar 150 juta dapat direalisasikan sebesar Rp. 3 miliar 201 juta atau dengan persentase mencapai 101,63 persen.
Terkait hal itu, Bupati Parigi Moutong diwakili Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, dr Agus S Hadi dalam sambutannya ketika menghadiri acara penyerahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (SPPT PBB-P2) Tahun 2017 di aula lantai dua Kantor Bupati, Senin (20/3) mengimbau kepada seluruh pimpinan SKPD agar dapat menyampaikan kepada seluruh jajarannya yang juga merupakan bagian dari wajib pajak untuk melaporkan tanah atau bangunan baik milik pribadi ataupun orang lain yang belum memiliki SPPT PBB dengan cara mengisi formulir surat pemberitahunan objek pajak (SPOP) yang ada di Kantor Badan Pendapatan Daerah atau melalui KUPT yang tersebar di 23 kecamatan agar target pajak 2017 dapat tercapai dan bisa kembali melampaui target.
Bupati menambahkan, sejak diserahkan ke daerah, proses pengelolaan PBB-P2 di Kabupaten Parigi Moutong masih diperhadapkan dengan berbagai persoalan diantaranya tata kelola pemungutan PBB-P2, rasionalisasi penetapan nilai jual objek pajak (NJOP) yang disesuaikan dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan perubahan nilai pasar, basis data wajib pajak yang belum akurat sehingga pemetaan dan pemutakhiran data objek pajak terus dilaksanakan secara bertahap, adanya mutasi / penghapusan objek pajak yang harus dilakukan dengan sangat teliti serta persoalan lain mengenai pemungutan PBB-P2 yang ada di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. “Walaupun dihadapkan dengan berbagai masalah, target PBBB-P2 yang ditetapkan pemerintah daerah alhamdulillah setiap tahun selalu mengalami kenaikan,”ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pendapatan Kabupaten Parigi Moutong, Drs Mahfuz Usman berharap, kegiatan penyerahan SPPT PBB-P2 dapat mencapai sasaran seluruh wajib pajak, mulai dari tingkat Desa, Kecamatan hingga Kabupaten untuk berpartisipasi dalam membayar pajak sehingga dapat membangun perekonomian Kabupaten Parigi Moutong disektor pendapatan.
Mahfuz Usman menyebutkan, SPPT PBB-P2 tahun 2017 yang diserahkan di 23 Kecamatan itu berjumlah 162.187 wajib pajak dengan target PBB-P2 yang ditetapkan tahun 2017 sebesar Rp.3 miliar 500 juta dan akan jatuh tempo pembayaran PBB-P2 pada 30 September 2017. (Naskah : M.Taufan/Humas Pemda)
Editor : Jeprin S. Paudi
PARIGI MOUTONG – Predikat juara umum yang pernah diraih Kabupaten Parigi Moutong pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di Kabupaten Parigi Moutong harus bisa dipertahankan. Kuncinya, pelaksanaan MTQ yang digelar di setiap Kecamatan saat ini harus benar-benar diseleksi secara ketat, sehingga dapat menghasilkan Qori dan Qoriah terbaik. Penegasan itu sampaikan Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu saat membuka MTQ ke-9 tingkat Kecamatan Tomini yang dipusatkan di desa Ogotomubu Kecamatan Tomini, Sabtu (18/3) malam.
Bupati meminta seluruh peserta mempersiapkan diri menghadapi MTQ tingkat Kabupaten tahun 2017 yang akan digelar di Kecamatan Tinombo. “Dengan mengikuti tahapan MTQ yang berjenjang kita akan melahirkan bibit-bibit terbaik, sebab kedepannya pada MTQ Tingkat Provinsi kita harus bisa mempertahankan predikat juara umum yang pernah kita raih tahun 2016. Jangan sampai ada anggapan bahwa setiap daerah yang menjadi tuan rumah MTQ sudah pasti menjadi pemenangnya. Anggapan itu harus kita tepis,”tandas Samsurizal.
Bupati berjanji akan memberikan hadiah umrah kepada para peserta yang meraih juara pada ajang MTQ tingkat Provinsi berikutnya. Reward itu sama seperti yang sudah ia berikan kepada peserta yang meraih juara I pada MTQ tingkat Provinsi tahun 2016.“Hadiah atau bonus saya akan berikan sama seperti yang didapatkan para juara di ajang MTQ Tingkat Provinsi Tahun 2016. Untuk itu saya berharap kepada semua peserta agar mempersiapkan diri untuk mewakili Kecamatan hingga Kabupaten dan menjadi juara di tingkat Provinsi,”ujarnya.
Ia menambahkan, MTQ yang dilaksanakan saban tahun ini jangan hanya dijadikan sebagai agenda seremonial, melaikan dimaknai untuk memahami isi dan kandungan alquran sekaligus sebagai syiar Islam. “Yang terpenting dari kegiatan MTQ ini adalah bagaimana kita bisa memahami isi kandungan alquran, untuk selanjutnya kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,”pesannya.
Samsurizal menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Tomini, yang sudah menyelenggarakan kegiatan MTQ ini dengan sangat meriah “Semestinya MTQ ini dilaksanakan beberapa hari lalu, akan tetapi karena menunggu saya kembali dari luar daerah sehingga baru dilaksanakan pada malam ini. Untuk itu, saya sampaikan terima kasih atas apresiasi ini,”ujar Samsurizal.
Pada kesempatan itu, Bupati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mensukseskan event Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) 2017 yang akan dihelat 1 – 9 April mendatang. Termasuk mensukseskan pelaksanaan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional yang akan digelar sekitar bulan Septeber Oktober 2017 di Kabupaten Parigi Moutong. MTQ ke-9 tingkat Kecamatan Tomini diikuti sebanyak 462 peserta dari 14 desa di Kecamatan Tomini. (Naskah : Ikram/Humas Pemda)
Editor : Jeprin S. Paudi
PARIGI MOUTONG – Direktur Penataan Daerah Otsus dan DPOD Ditjen Otda Kementerian Dalam Negeri RI, Drs Safrizal ZA MSi mengatakan, dari sejumlah calon daerah Otonom Baru (DOB) di Indonesia yang telah ia dikunjungi, sejauh ini baru Kabupaten Parigi Moutong yang persiapannya jauh lebih siap. Hal itu disampaikan Safrizal saat mengunjungi calon DOB Kabupaten Tomini Raya dan Kabupaten Moutong, Jumat (20/1). Ia menyebutkan, daerah yang mengusulkan DOB di Indonesia saat ini cukup banyak. Jumlahnya mencapai 235 calon DOB, “Tapi saya melihat calon DOB Tomini Raya dan Moutong sudah sangat siap, pusat pemerintahannya telah jadi, dukungan masyarakat dan pemerintah sangat bagus serta aspek administrasi untuk calon DOB telah dituntaskan,”katanya
Safrizal mengatakan, ia sudah melihat serta memeriksa fasilitas calon DOB yang dilaporkan oleh Bupati Parigi Moutong , H Samsurizal Tombolotutu, mulai dari dukungan fasilitas perkantoran, rumah sakit, pelabuhan, pasar, stadion dan infrastruktur pendukung lainnya. Dari hasil peninjauan itu, Safrizal mengatakan, calon DOB Kabupaten Tomini Raya dan Moutong jauh lebih siap dibandingkan calon DOB lainnya di Indonesia.
“Dengan demikian kita tinggal menunggu proses penetapan menjadi daerah persiapan sebagaimana perintah undang-undang 23 tahun 2014. Mudah-mudahan Kementerian Keuangan secepatnya menyiapkan dana pembiayaan pemekaranya, apabila sudah ada keputusan dari Menteri Keuangan tentu secepatnya dua calon DOB bisa segera ditetapkan menjadi daerah persiapan,”ungkapnya
Menurutnya, apabila calon DOB Kabupaten Tomini Raya dan Moutong telah ditetapkan menjadi daerah persiapan, maka akan diberikan kesempatan paling lama lima tahun sebagai daerah persiapan dengan ketetapan Peraturan Pemerintah. Apabila kurang dari lima tahun daerah persiapan tersebut berjalan normal, maka kemudian ditetapkan Undang-Undang melalui DPR RI. Sebaliknya jika sampai lima tahun tidak menunjukan kemajuan yang signifikan berpotensi kembali ke induk.
Karena itu, Safrizal meminta masyarakat di dua calon DOB tersebut tetap menjaga wilayah tersebut agar bisa terus kondusif. “Terutama soal calon ibukota jangan sampai ada ribut-ribut tentang penetapannya. Misalnya juga penetapan batas antar Moutong dan Tomini Raya atau Parigi Moutong yang mana batasnya harus ditetapkan, harus selesai sepanjang ditetapkan sebagai daerah persiapan, karena titik kordinat harus pas,”ungkapnya
Ia juga meminta kepada Bupati Parigi Moutong legowo melepas aset-aset yang ada di Kabupaten induk untuk diberikan kepada calon DOB. “Semua kita atur baik. Oleh karena itu apabila sudah ditetapkan menjadikan daerah persiapan masyarakat harus mulai menata dan mempersiapkan diri. Yang paling penting mempersiapkan personil pegawai siapa saja yang mau pindah ke calon DOB Kabupaten Tomini Raya atau Moutong,”ujarnya.
Safrizal berharap seluruh masyarakat calon DOB banyak berdoa, agar dua DOB ini bisa segera terbentuk. “Sambil kita menunggu menteri keuangan menetapkan alokasi dana untuk pemekarkan daerah tersebut, masyarakat perlu bantu doa,”harapnya
Sementara itu, Bupati H Samsurizal Tombolotutu dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Tomini Raya dan Moutong sudah sangat lama menanti pembentukan dua DOB ini. Ia berharap, dengan terbentuknya dua DOB ini pelayanan kepada masyarakat bisa lebih dekat dan rentan kendali pemerintahan bisa lebih mudah.
Selama ini kata Samsurizal, ketika masyarakat berurusan ke ibukota Kabupaten harus menempuh perjalanan 8 hingga 10 jam, bahkan tidak sedikit yang mengalami kecelakaan lalulintas di jalan. “Kondisi ini tentu sangat menyulitkan masyarakat. Kita berharap dengan terbentuknya dua DOB ini akan lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan rentan kendali pemerintahan bisa lebih mudah,”harapnya. (Naskah :Yusuf Y Husa, M. Dalil/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG – Lomba lari Equator 10 Km yang akan digelar pada event Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) Kabupaten Parigi Moutong 1 April mendatang akan diikuti sejumlah pelari manca negara. Salah satu peserta yang sudah mendaftar dan menyatakan kesiapannya ikut dalam lomba itu adalah Hasan, pelari asal negara Somalia. Selain Hasan, tiga pelari Nasional juga telah ikut mendaftar, yaitu Laode Amelia, M Ridwan dan Muhamad Januar Tualeka. Keempat pelari ini akan ikut dalam ketegori Internasional.
Ketua pelaksana Equator 10 Km, Mawardin Tjambaru menyebutkan, beberapa negara yang telah diudang mengikuti lomba lari equator 10 Km pada kelas internasional diantaranya, Negara Kiribati, The Democratic Republic of Sao Tome and Principe, Ekuador, Kongo, Kolombia, Republic Democratic Kongo, Brazil, Republic Uganda, Gabon, Kenya, Somalia dan Maldives.
Sampai saat ini pihaknya masih terus menunggu konfirmasi peserta dari beberapa negara yang telah dikirimi surat melalui duta besar yang ada di Indonesia untuk ikut dalam event itu. “Suratnya sudah kami sampaikan melalui duta besar masing masing negara yang ada di Indonesia. Salah satu yang sudah mendaftar adalah Nagara Somalia,”ujar Mawardin saat dihubungi melalui ponselnya, Senin (13/3).
Selain ketegori internasional putra, dua kategori lainnya yang ikut dilombakan pada Equator 10 Km adalah kategori Nasional lokal Putra dan Pelajar putra putri Se Sulawesi Tengah yang keseluruhannya diperkirakan berjumlah 1000 – 1500 orang. Khusus kategori internasional putra, panitia membebankan biaya pendaftaran sebesar Rp100 ribu dan ketegori nasional lokal putra sebesar Rp50 ribu. Sedangkan untuk kategori pelajar putra putri tidak dikenakan biaya pendaftaran.
Panitia menyiapkan bonus sebesar Rp25 juta untuk pemenang pertama, Rp20 juta untuk pemenang kedua, Rp15 juta untuk pemenang ketiga, Rp10 juta untuk pemenang keempat, Rp7 juta untuk pemenang kelima dan Rp5 juta untuk pemenang keenam. Sedangkan untuk kategori nasional lokal putra, panitia menyiapkan bonus sebesar Rp20 juta, pemenang kedua Rp15 juta, pemenang ketiga Rp10 juta, pemenang keempat Rp7 juta, pemenang kelima Rp5 juta dan pemenang keenam Rp3 juta. Khusus kategori pelajar putra putri, panitia menyiapkan bonus Rp7 juta untuk pemenang pertama, Rp5 juta untuk pemenang kedua, Rp4 juta untuk pemenang ketiga, Rp3 juta untuk pemenang keempat, Rp2 juta untuk pemenang kelima dan Rp1,5 juta untuk pemenang keenam.
“Jadi total bonus yang kami siapkan kurang lebih sebesar Rp164 juta,”ujar Mawardin yang juga ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Parigi Moutong itu.
Equator 10 Km 2017 akan mengambil tempat star dari desa Sigenti dan finish di tugu Khatulistiwa desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan. Lomba diperkirakan akan dimulai pada pukul 07.00 dan rencananya akan dilepas secara resmi oleh Dirjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu. “Diharapkan Jam 6 pagi itu seluruh peserta sudah berkumpul, sehingga tepat pukul 07.00 lomba sudah dimulai,”tandasnya.
Mawardin berharap lomba lari Equator 10 Km dapat memberikan motivasi kepada pelari-pelari daerah untuk lebih meningkatkan prestasi. Selain itu Equator 10 km diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan alam dan obyek wisata unggulan di Kabupaten Parigi Moutong, salah satunya adalah tugu Khatulitiswa yang berada di desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan. “Melalui event ini kami ingin mempromosikan tugu Khatulistiwa yang ada di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah agar lebih mendunia,”pungkasnya. ***
Editor : Jeprin S Paudi
PARIGI MOUTONG – Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE mengingatkan seluruh pimpinan SKPD yang menempati jabatan baru agar tertib memanfaatkan aset Pemerintah Daerah. Ia mewanti-wanti pejabat yang pindah ke SKPD lain untuk tidak membawa serta aset yang selama ini digunakan. Hal itu dilakukan agar pengelolaan adiministrasi aset tidak menjadi kacau. “Saya minta pengertiannya, karena aset yang saudara gunakan itu hanya pinjam pakai, bukan hak milik. Saya minta aset itu tidak dibawa ke tempat baru. Hal ini untuk menjaga agar administrasi aset kita berjalan tertib,”tegas Badrun Nggai dalam sambutannya pada acara serah terima jabatan pejabat pimpinan tinggi pratama Eselon II dan pejabat administrator Eselon III di aula lantai dua kantor Bupati, Rabu (4/1)
Lebih lanjut ia mengatakan, kekacauan administrasi aset bisa berdampak pada pemeriksaan dan bisa menjadi temuan BPK. “Masalah aset ini sering menjadi temuan BPK, makanya sampai saat ini LHP atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong baru bisa memperoleh WDP, belum sampai pada WTP. Untuk bisa mencapai WTP, maka administrasi aset harus kita perbaiki,”tandasnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini masih ada beberapa aset Pemkab Parigi Moutong yang belum jelas keberadaannya karena adanya pergeseran jabatan.
“Sekali lagi saya ingatkan, hal ini menjadi perhatian kita bersama untuk merubah sikap kita kalau sudah pindah dari jabatannya, asetnya tidak ikut dibawa di tempat tugas yang baru,”tekannya.
Badrun mengatakan, serah terima jabatan itu merupakan tindaklanjut dari pelantikan yang digelar 31 Desember 2016. Pelantikan tersebut merupakan amanat undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) serta amanat Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah. “Tentu ada yang bertanya-tanya kenapa ada pejabat dilantik kembali pada posisi jabatan yang sama, bahkan sudah berkali-kali dilantik dalam jabatan yang sama. Jawabanya, karena merupakan amanat undang-undang ASN serta amanat PP Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah dan perubahan nomenklatur jabatan,”ungkapnya.
Badrun meminta kepada pejabat yang baru saja dilantik untuk mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan.
“Yang paling penting saya ingatkan, jangan coba-coba terlibat dalam pungutan liar, sebab sekarang kita sudah memiliki tim satuan sapu bersih pungutan liar (saber pungli). Seribu rupiah saja pungli anda bisa dilaporkan ke saber pungli,”tekannya.
Ia juga mengingatkan kepada pejabat yang menduduki jabatan baru untuk segera menyesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya, karena tahun 2017 ini pemerintah Kabupaten Parigi Moutong diperhadapkan dengan berbagai kegiatan besar yang berskala nasional seperti Festival Pesona Teluk Tomini 2017 dan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) “Saya minta seluruh pejabat terlibat mensukseskan kegiatan ini,”harapnya. Pelantikan berikutnya kata Badrun, akan dilaksanakan dalam waktu dekat, khususnya para Camat dan pimpinan SKPD lainnya yang belum sempat dilantik.(Naskah : Aan Kurniawan/ M.Taufan/Humas)
Editor : Jeprin