Berita Kabupaten
PARIGI MOUTONG - Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu menyatakan siap mensukseskan event terbesar di Sulawesi Tengah yakni "tour de central celebes" tahun 2017. "Dengan melihat kesiapan pelaksanaan Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) 2016 yang digelar kemarin, itu merupakan bentuk kesiapan kami dan merupakan bagian dari event besar tersebut," katanya di Parigi, Minggu (23/10). Namun kata dia, pemerintah kabupaten Parigi Moutong masih membutuhkan beberapa pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalur transportasi pariwisata. "Saya berharap dengan event besar tersebut, semua daerah dapat merasakan pembangunan pariwisata, khususnya Kabupaten Poso yang masih melekat dengan sebutan daerah tidak aman. Padahal di sana ada event besar juga yakni Festival Pesona Danau Poso," tutup Bupati. Sebelumnya Gubernur Sulteng, Longki Djanggola dalam pembukaan hari puncak FPTT 2016 di eks lokasi Sail Tomini 2015, menyatakan keinginannya untuk merangkaikan semua kegiatan festival di Sulteng melalui satu kegiatan besar yang bernama "tour de central celebes 2017". "Saya sudah laporkan dengan Menteri Pariwisata, dan bapak menteri sudah memberikan dukungan agar segera dikoordinasikan dengan pemeritah kabupaten sekitar," kata Gubernur. Tour itu kata Gubernur, merupakan salah satu agenda untuk mempromosikan beberapa destinasi pariwisata andalah di Sulteng. Pernyataan yang sama juga disampaikan gubernur dalam event Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) tahun 2016 di Kota Palu. "Kita akan memperkenalkan kepada daerah luar bahwa kita punya daerah-daerah destinasi wisata di Sulteng," katanya. Menurut Gubernur, rute tour akan melintasi sejumlah destinasi wisata andalan Sulteng. Kegiatan direncanakan akan dimulai dari Kabupaten Tojo Unauna dengan Festival Pesona Bahari Togean, kemudian masuk ke Kabupaten Poso dengan kegiatan Festival Danau Poso, selanjutnya menuju Kabupaten Parigi Moutong dengan Festival Teluk Tomini. Setelah itu, katanya, menyeberang ke Kabupaten Sigi dengan Festival Danau Lindu dan destinasi olahraga paralayang internasional Matantimali dan berakhir di Kota Palu dengan Festival Pesona Palu Nomoni. "Insya Allah akan kita fasilitasi dan bekerja sama dengan semua pemerintah kabupaten dan kota se-Sulteng yang dilalui oleh tour de central celebes 2017," ujarnya.
Editor: Rolex Malaha/ANT
PARIGI MOUTONG - Sebanyak 22 tim perahu layar ikut ambil bagian pada event lomba perahu layar memeriahkan Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) 2016. Para peserta perahu layar ini dilepas secara resmi oleh Bupati Parigi Moutong (Parimo), H Samsurizal Tombolotutu dari atas dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pantai desa Moutong Barat Kecamatan Moutong, Minggu (16/10).
Tim perahu layar yang berasal dari berbagai utusan SKPD dan Pemerintah Kecamatan ini berlomba menyusuri pantai teluk Tomini dimulai dari Pantai desa Moutong Barat Kecamatan Moutong dan rencananya finish di eks Lokasi Sail Tomini Dusun Kayu Bura desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah. Mereka akan melewati 7 etape, dimulai dari etape 1 di Kecamatan Ongka Malino. Selanjutnya beristirahat semalam dan disambung lagi keesokan harinya menuju etape 2 di Kecamatan Tomini, etape 3 di Kecamatan Tinombo, etape 4 di Kecamatan Tinombo Selatan, etape 5 di Kecamatan Kasimbar, etape 6 di Kecamatan Siniu dan diperikaran tiba di etape 7 Kayu Bura bertepatan dengan puncak acara FPTT 2016.
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu sebelum melepas para peserta mengatakan, lomba perahu layar ini merupakan tonggak untuk menggelar event yang lebih besar lagi. Ia bahkan manargetkan kegiatan ini bisa mendunia "karena ini tahap awal, jadi masih banyak keterbatasan. Tapi kegiatan ini saya akan programkan setiap tahun, sehingga bisa mendunia,"kata Samsurizal
Samsurizal mengaku, saat menjabat Komandan Kodim Parepare, ia pernah memiliki gagasan seperti ini, dimulai dari perahu Sande yang berukuran kecil, sampai akhirnya sekarang lomba perahu Sande di Sulawesi Selatan itu telah mendunia.
"Sekarang lomba perahu sande itu menjadi terkenal dan sering dilombakan dari laut Inggris hingga ke Eropa. Saya berharap satu saat nanti lomba perahu layar teluk tomini juga bisa seperti itu,"harapnya
Kata Samsurizal, event lomba perahu layar ini diharapkan dapat memperkenalkan keindahan teluk tomini kepada masyarakat luas. Meskipun teluk tomini terletak di 17 Kabupaten yang ada di Sulteng dan Provinsi Gorontalo, namun ia berharap brand teluk tomini tetap melekat pada Kabupaten Parigi Moutong. "Kami ingin nama teluk tomini melekat pada Parigi Moutong, bukan di tempat lain,"ujarnya
Samsurizal berharap para peserta yang mengikuti lomba tersebut dapat berlayar dengan selamat hingga ditujuan tanggal 22 Oktober mendatang.
Dari hasil survei yang dilakukan panitia, setiap etape diperkirakan akan ditempuh dalam waktu 9,25 jam hingga 19,3 jam dengan jarak tempuh sekitar 34,2 mil hingga 17,2 mil. Bagi yang berhasil meraih juara, pemerintah daerah dibantu BNI telah menyiapkan hadiahRp15 juta dalam bentuk tabungan bagi juara 1, Rp9 juta untuk juara 2 dan Rp6juta bagi juara 3.
Peserta yang ikut dalam lomba tersebut, yaitu Dinas Kelautan Perikanan Parigi Moutong, Dinas Sosial, Kecamatan Mepanga, Bolano Lambunu, Moutong, Parigi Selatan, Dinas PU, Kecamatan Sausu, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Kecamatan Tinombo, Kecamatan Bolano, Kasimbar, Badan Pembedayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD), Ongka Malino, Ketahanan Pangan, Tinombo Selatan, Ampibabo, Tomini, Parigi, Taopa dan Dinas Perhubungan.
Untuk menjaga keselamatan selama pelayaran, para peserta dikawal oleh tim Pol Air Polda Sulteng, Basarnas, Pos Lanal Parigi, Polres Parigi Moutong, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Tagana dan Bidang Perhubungan Laut Dinsos. **
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong siap menggelar Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) 2016 pada Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Parigi Moutong Hamka Lagala, Senin, mengatakan sesuai dengan rencana, FPTT akan digelar 16-23 Oktober 2016 di lokasi Sail Tomini 2015, Pantai Kayubura, Desa Pelawa Baru, Kecamatan Parigi Tengah.
Sejauh ini, kata Hamka, persiapan sudah mencapai 100 persen, tinggal proses pematangan semua event yang akan dilaksanakan. Masing-masing penanggung jawab akan mempersiapkan segala keperluan terkait festival itu nantinya.
Menurut Hamka, festival yang akan dilaksanakan kedua kalinya ini akan mengusung tujuh tema kegiatan utama di antaranya fashion yang menampilkan lomba karnaval dan busana-busana tradisional dari berbagai wilayah di Parigi Moutong.
Kemudian ada kuliner atau makanan tradisional seperti lalampa. Akan digelar pembakaran lalampa terpanjang yang diharapkan masuk museum rekor dunia Indonesia
Masih dalam tema kuliner, menurut Hamka, akan diperlombakan makanan khas daerah dari seluruh wilayah di Sulteng.
Selanjutnya ada lomba perahu layar tradional yang menempuh jarak sekitar 200 kilometer. Pelepasan perahu layar di Kecamatan Moutong dan finis di anjungan Kayubura.
Kemudian tema olahraga berupa olahraga tantangan seperti bersepada, lari, dan renang.
Kegiatan lain seperti reli promosi wisata alam. Selanjutnya ada festival musik yang pesertanya banyak berasal dari luar daerah.
"Ada juga dero massal yang akan memecahkan rekor MURI," ujar dia.
Terkait anggaran, Disbudpar Parigi Moutong hanya menganggarkan sekitar Rp100 juta, sedangkan untuk kegiatan lain dianggarkan pada SKPD teknis lainnya.
"Contohnya konsumsi tanggung jawab Bagian Umum, listrik di Dinas ESDM, publikasi media melalui Humas dan Bapedda serta publikasi media elektronik lewat Penanaman Modal," kata dia.
Terkait bantuan anggaran dari pemerintah pusat dalam APBN, pihaknya tidak mendapatkan tetapi dalam bentuk barang seperti umbul-umbul dan kaos.
Hamka berharap kegiatan ini berjalan sukses sehingga bisa mendorong pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong dapat lebih baik ke depannya. (ANT)
Editor: Rolex Malaha
PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menyatakan mendukung penuh implementasi undang-undang keterbukaan informasi publik (KIP). Dukungan itu dibuktikan dengan penyediaan fasilitas wifi gratis bagi masyarakat Kabupaten Parigi Moutong. Rencananya, Pemkab Parigi Moutong akan meluncurkan 100 wifi gratis tersebut, pada acara Festival Pesona Teluk Tomini tanggal 22 Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE ketika membuka pelatihan pengelolan dan pelayanan informasi publik bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Parigi Moutong, di aula lantai dua kantor Bupati, Rabu (28/9). Menurutnya, dengan adanya wifi gratis ini tentunya akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh akses informasi dan berkomunikasi melalui sarana teknologi informasi. “Bentuk dukungan terhadap keterbukaan informasi publik ini kami tunjukan dengan menyebar 100 unit wifi internet secara gratis di tempat-tempat fasilitas publik yang tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Parigi Moutong,”ujarnya. Ia juga menyambut positif sekaligus memberikan apresiasi kepada Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang telah menggagas kegiatan itu sebagai upaya bersama dalam mendorong keterbukaan informasi publik di Kabupaten Parigi Moutong. “Saya berterima kasih kepada Bagian Humas yang sudah menggagas kegiatan ini,”ujarnya. Wabup mengatakan, keterbukaan informasi memberi peluang bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam berbagai kebijakan publik. kondisi ini sekaligus dapat mendorong terciptanya clean and good governance karena pemerintah dan badan- publik dituntut untuk menyediakan informasi yang lengkap mengenai apa yang dikerjakannya secara terbuka, transparan dan akuntabel. Menurutnya kebebasan informasi diharapkan menjadi spirit demokratisasi yang menawarkan kebebasan sekaligus tanggungjawab secara bersamaan. “Kebebasan informasi dapat mendorong akses publik terhadap informasi secara luas, sekaligus dapat membantu memberikan pilihan langkah yang jelas bagi pemerintah dalam mengambil suatu kebijakan secara strategis,”paparnya. Ia berharap melalui pelatihan itu, para peserta dapat mengetahui berbagai hal menyangkut substansi undang-undang keterbukaan informasi publik, serta bagaimana pengelolaan dan pelayanan informasi yang ideal di Kabupaten Parigi Moutong “Saya harapkan kepada peserta pelatihan yang nota bene-nya adalah anggota PPID kiranya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga ilmu yang diperoleh bisa diimplementasikan, utamanya dalam pengelolaan dan pelayanan informasi publik,”harapnya. Ia juga berpesan kepada para pejabat struktural di Kabupaten Parigi Moutong mengusai teknologi informasi “Jangan gaptek (gagap teknologi) sehingga saudara bisa mengelola dan melayani informasi publik secara baik dan benar,”pesannya. Pada kesempatan itu, Wabup meminta kepada Bagian Humas bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) agar memprogramkan kembali kegiatan itu tahun depan dengan melibatkan para aparat desa. “Desa-desa saat ini memiliki anggaran yang cukup besar, sehingga perlu diketahui oleh masyarakat apa yang dilakukan oleh aparat desa terhadap pemanfaatan dana tersebut. Makanya mereka (aparat desa) harus diberikan pengetahuan soal ini, agar mereka mengetahui informasi apa yang wajib dibuka dan informasi apa yang tertutup,”tandasnya. Sementara itu, Ketua pelaksana, Jeprin S Paudi Ssos, M.Si dalam laporannya mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk mempelajari tata cara pelayanan dan pengelolaan informasi publik yang ideal berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan undang-undang keterbukaan informasi publik dan Permendagri Nomor 35 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan, pelayanan informasi dan dokumentasi dilingkungan kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. “Kami berharap setelah pelatihan ini, anggota PPID dapat memahami apa yang menjadi tugasnya, apa yang harus dilakukan jika ada pemohon informasi dan bagaimana mekanisme memperoleh informasi tersebut,”ujarnya. Pelatihan itu menghadirkan pemateri Ketua Komisi Informasi Sulawesi Tengah yang diwakili Salman Hadiyanto, SH MED yang menyampaikan materi pokok-pokok undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan PPID Provinsi sulawesi Tengah, Adiman SH MSi dan Arfan, S.Kom yang mensimulasikan tentang pelayanan informasi publik. (Naskah : Aan Kurniawan/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG – Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (28/9) dijadwalkan akan menggelar pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik bagi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Parigi Moutong di aula lantai dua Kantor Bupati.
Kasubag Penerangan Publikasi dan Dokumentasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Jeprin S Paudi S.Sos, M.Si mengatakan, pelatihan ini merupakan tindaklanjut dari implementasi undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik yang pada tahun 2014 telah diawali dengan sosialisasi. “Allhamdulillah tahun ini kami tindaklanjuti lagi dengan pelatihan bagaimana pengelolaan dan pelayanan informasi yang ideal sesuai undang-undang keterbukaan informasi publik,”kata Jeprin, Selasa (27/9).
Ia menjelaskan, pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik itu merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam rangka mendukung implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Undang-Undang keterbukaan informasi publik, menghendaki penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab melalui penerapan prinsip-prinsip akuntanbilitas, transparansi dan supremasi hukum serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakan publik. “Karena itu, kegiatan pelatihan pengelolaan dan pelayanan informasi publik ini menjadi penting, agar badan publik dalam melaksanakan tugasnya berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,”jelas Jeprin yang juga anggota PPID Kabupaten Parimo itu. Pelatihan ini kata Jeprin bertujuan untuk mempelajari tata cara pelayanan dan pengelolaan informasi publik yang ideal berdasarkan peraturan pemerintah nomor 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 14 tahun 2008 dan peraturan menteri dalam negeri (permendagri) nomor 35 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan pelayanan informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Selain itu, melalui pelatihan ini, seluruh anggota PPID Kabupaten Parimo dapat mengkoordinasikan dan mengonsolidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi di SKPD masing-masing. “Melalui pelatihan ini kami berharap akan terbangun persepsi bersama, khususnya para anggota PPID dalam melaksanakan apa yang diamanatkan undang-undang keterbukaan informasi publik. Diantaranya membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan publik yang berlaku secara nasional,”paparnya. Pelatihan yang berlangsung sehari itu akan menghadirkan narasumber yaitu, Ketua Komisi Informasi Sulawesi Tengah, Salman Hadiyanto, SH dan Tim PPID Provinsi Sulawesi Tengah. “Ketua KI Sulawesi Tengah nanti akan memaparkan substansi dan pokok-pokok undang-undang keterbukaan informasi publik. Sementara tim PPID Provinsi akan lebih banyak mensimulasikan bagaimana bentuk pengelolaan dan pelayanan informasi publik yang ideal menurut undang-undang 14 tahun 2008 tersebut,”ujarnya. Sementara, peserta pelatihan ini berjumlah kurang lebih 80 orang, terdiri dari SKPD dan 23 orang perwakilan Pemerintah Kecamatan. Jeprin berharap melalui pelatihan itu seluruh SKPD yang nota benenya adalah anggota PPID dapat termotivasi dan bertanggung jawab serta berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas. Dengan demikian katanya hal tersebut dapat mempercepat perwujudan pemerintah yang terbuka yang merupakan salah satu upaya strategis dalam mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka menciptakan good governance dan clean government. “Apalagi sesuai program pak Bupati, bersamaan dengan moment festival pesona teluk tomini 2016, akan diluncurkan 100 unit wifi gratis di wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang akan ditempatkan masing-masing 3 unit di setiap Kecamatan. Hal ini tentu akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses informasi secara cepat dan murah,”pungkasnya. (Naskah : Azwar /Humas)
Editor : M. Taufan