Berita Kabupaten
PARIGI MOUTONG - Anggota DPR RI Komisi IX Verna Gladies Merry Inkiriwang melakukan penyerapan aspirasi (reses) di Kelurahan Bantaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (8/11).
Legislator senayan dari Partai Demokrat itu memanfaatkan waktu reses kali ini dengan menghadiri acara Integrasi Kampung KB bersama Mitra kerja Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) didampingi Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Drs Agus Putra Proklamasi. Hadir juga pada kesempatan itu Bupati Parigi Moutong H Samsurizal Tombolotutu, Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Hj. Noor Wachida Prihartini S. Tombolotutu, unsur Forkompinda, Camat dan Lurah di Kecamatan Parigi.
dr. Verna Dalam sambutannya mengatakan, sebagai mitra kerja anggota DPR RI komisi IX sangat mendukung program-program BKKBN khusunya soal KB dan mengapresiasi kemajuan yang dicapai Kabupaten Parigi Moutong di berbagai bidang.
“Saya berharap desa yang telah dicanangkan menjadi Kampung KB benar-benar dapat menekan jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong,”harapnya
Dr. Verna juga berjanji kedepan akan memberikan dukungan agar pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong bisa lebih cepat, khususnya di bidang kesehatan.
“Saya juga mengapresiasi upaya pak Bupati yang sudah membangun tiga rumah sakit di Kabupaten Parigi Moutong,”ujarnya
Pada kesempatan itu, dr Verna juga mendengarkan berbagai aspirasi yang disampaikan oleh Lurah, Camat dan kader pendamping KB. Diantaranya, permintaan pengangkatan honor bidan desa menjadi pegawai negeri sipil hingga perbaikan jalan.
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah Drs Agus Putro Proklamasi mengatakan, dengan integrasi Kampung KB dan mitra KB diharapkan akan dapat menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa, dusun, wilayah padat penduduk, wilayah miskin perkotaan dan kampun di seluruh di Kabupaten Parigi Moutong sebagaimana harapan Presiden Jokowi.
“Dengan dilaksanakannya kampung KB diharapkan dapat bersinergi, berkolaborasi dan mendukung satu sama lain dengan sektor pembangunan terkait lainnya dalam mengisi berbagai kegiatan di kampug KB. Hal ini dapat menjadikan masyarakat yang sehat dan memiliki produktifitas, dengan demikian kampung KB akan memberikan manfaat dimana kampung KB tersebut berada,”ujarnya
Usai pelaksanaan Integrasi Kampung KB bersama Mitra kerja BKKBN, dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang juga menghadiri kegiatan Generasi Berencana (GENRE) Ceria bersama mitra kerja BKKBN di Aula SMPN Negeri 2 Parigi, dilanjutkan penanaman pohon di ruang terbuka hijau Posintomu Kelurahan Kampal. (Naskah : M.Dalil/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG – Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE, mengajak masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama yang sudah terjalin sejak lama di daerah ini. Menurut Wakil Bupati, Kabupaten Parigi Moutong adalah miniatur Indonesia, hampir seluruh suku, agama dan etnis ada di daerah ini, namun dia bersyukur Kabupaten Parigi Moutong jauh dari konflik sosial. Hal itu disampaikan Wakil Bupati saat menghadiri HUT Bapak GKST ke-48 di Gereja Jemaat Maranatha Desa Lemusa, Rabu (9/11) malam. Wakil Bupati meminta umat beragama saling bergandengan tangan dan tetap merawat kebinekaan yang sudah terjalin dengan baik saat ini.
"Masyarakat di daerah ini sangat beragam, hampir seluruh agama, suku dan etnis ada di daerah ini dan kita patut bersyukur kedamaian tetap terjaga hingga saat ini,"kata Wakil Bupati
Ia juga meminta jemaat membantu Pemerintah Daerah melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan Narkoba dan bahaya HIV AIDS yang menurutnya kian hari makin memprihatinkan.
“Kalau sudah narkoba, pasti akan mengarah ke hubungan bebas, yang bisa berpotensi terkena HIV AIDS. Jadi saya harapkan mari kita lakukan pencehagan sejak dini,”ajaknya.
Gubernur Sulawesil Tengah, yang diwakili Ir Bartholomeus Tandigala pada kesempatan itu juga mengajak kepada seluruh jemaat untuk menjaga keutuhan dan kerukunan umat beragama. Hal itu penting, guna menangkal setiap isu yang tidak bertanggungjawab yang bisa saja mengancam keutuhan dan persatuan umat beragama. Gubernur juga meminta kepada hamba-hama Tuhan untuk tetap teguh dalam menjalankan kepercayaan dan ibadahnya, serta saling menghargai kebebasan beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan masing-masing demi kewujudkan kedamaian, karena sesungguhnya damai adalah dambaan seluruh umat manusia. Gubenur juga berharap, momen perayaan hari ulang tahun Bapak GKST ini dapat mendorong jiwa dan semangat kebersamaan seluruh umat beragama di daerah ini.
“Saya berharap melalui momen perayaan Bapak GKST ini dapat mempertebal kerukunan antar umat,”harapnya.
Perayaan HUT Bapak GKST kali ini diisi dengan sejumlah lomba, diantaranya, lomba kerohaniaan yang terdiri dari cerdas cermat alkitab, baca alkitab dan pesan berantai. Selain itu, ada lomba pidato, vokal grub,olahraga volly ball, tenis meja dan sepak takraw.
Selain Wakil Bupati Parigi Moutong, acara itu juga dihadiri Bupati Poso Kolonel Mar (Purn.) Darmin Agustinus Sigilipu, Ketua DPRD Parigi Moutong, Santo SE, Ketua Pengurus Persekutuan Bapak Klasis Parigi Selatan, Majelis Sinode, serta tamu undangan lainnya. (Naskah : Wawan/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG – Hari sumpah pemuda menggoreskan banyak catatan sejarah terhadap perjuangan kaum muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda pemudi Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsi pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran bangsa Indonesia, terutama dimata dunia yaitu dengan perolehan prestasi anak muda yang mengharumkan nama bangsa Indonesia dikanca internasional.
Para tokoh yang sudah memberikan dan mengharumkan nama baik bangsa Indonesia sampai saat ini hanyalah salah satu contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno pada saat itu bahwa dengan pemuda yang hebat kita semua benar benar bisa menaklukkan dunia.
Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI H Imam Nahrawi Sag dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Parigi Moutong, H Badrun Nggai SE pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tingkat Kabupaten Parigi Moutong, di halaman kantor Bupati, Jum’at (28/10).
Lebih lanjut dikatakan, data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di indonesia sesuai dengan undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16 sampai 30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang atau 24,5 persen dari total jumlah penduduk indonesia yang mencapai 252 orang.
Secara kuantitas angka 24,5 persen ini cukuplah besar. Ditambah lagi dengan waktu dekat ini mulai tahun 2020 sampai 2035, indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi, dimana jumlah usia produktif indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk indonesia sebesar 297 juta jiwa. Kata Menpora, Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. “Tugas kita semua ialah untuk menjadikan bonus demografi memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia dan bonus demografi tersebut menjadi kesempatan satu satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi Negara maju sejajar dengan Negara Negara besar lainnya,”ujarnya.
Pada kesemoatan itu, Wakil Bupati Badrun Nggai menyampaikan terima kasih kepada seluruh SKPD, Stakeholder dan seluruh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong yang telah ikut mensukseskan seluruh rangkaian kegiatan Festival Pesona Teluk Tomini 2016.
“Terima kasih, karena dukungan seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat, kegiatan FPTT dapat berjalan sukses, salah satunya kegiatan pemecahkan rekor MURI membakar lalampa terbanyak,”ujar Badrun.
Selain itu, Badrun juga memberikan penekanan khusus kepada para kepala SKPD untuk lebih giat mengevaluasi serta menindak tegas seluruh pegawainya yang tidak pro aktif dalam kehadiran maupun kinerjanya. “Khusus pegawai honorer yang malas dan tidak disiplin, saya minta jangan diperpanjang lagi kontrak kerjanya pada tahun 2017,”tekannya. (Naskah : Azwar/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong kembali menggelar Workshop evaluasi pelaksanaan dan rencana tindak lanjut program pengurangan risiko bencana.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka Bupati Parigi Moutong diwakili Asisten Administrasi Umum Setda Parigi Moutong, Drs H Samin Latandu di aula lantai dua kantor Bupati, Selasa (1/11).
Bupati dalam sambutannya mengaku, berterima kasih kepada seluruh peserta relawan gerakan pengurangan risiko bencana dalam bentuk aksi nyata bersih-bersih sungai yang telah dilaksanakan bersama-sama masyarakat, instansi, sekolah, badan usaha dan organisasi kepemudaan di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong bersamaan dengan acara Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) 2016.
“Ini menandakan bahwa secara langsung kita sebagai masyarakat Parigi Moutong telah siap menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim yang semakin meningkat akhir-akhir ini,”kata Samin Latandu.
Bupati berharap, aksi bersih-bersih sungai dalam upaya pengurangan risiko bencana jangan berhenti hanya pada saat FPTT saja, tetapi harus berkesinambungan agar dapat doilihat hasilnya.“ BPBD Kabupaten Parigi Moutong perlu memprogramkan dan melaksanakan kegiatan ini tahun depan agar mengurangi risiko bencana dapat diminimalisir,”harapnya
Menurutnya, potensi terjadinya bencana sangat mungkin terjadi kapan saja, mengingat spektrum wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari wilayah pegunungan dan wilayah pesisir pantai. Wilah tersebut erat kaitannya dengan sumber-sumber bencana, atau sekurang-kurangnya, terdapat unsur terjadinya bencana. Disamping itu, potensi terjadinya bencana juga dapat dipicu oleh faktor kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap besarnya potensi bahaya bencana. Banyaknya bencana yang telah terjadi mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Kejadian-kejadian tersebut memberikan pengaruh negatif kepada berjalannya roda pemerintahan maupun kehidupan masyarakat.
Apabila kita cermati lebih jauh, dampak negatif dari kerugian yang ada pada dasarnya dapat dikurangi apabila kita memiliki data dan analisa yang memadai dalam hal pengkajian resiko bencana. “Itulah pentingnya kita berkumpul bersama di tempat ini untuk menyusun kajian resiko bencana di Kabupaten Parigi Moutong,”ujarnya
Kegiatan workshop ini diikuti 40 Peserta terdiri dari SKPD terkait, Lurah, Kepala Sekolah, Organisasi Pemuda dan Badan Usaha. (Naskah : M. Dalil/Humas)
Editor : Jeprin
PARIGI MOUTONG : Pesta kuliner membakar lalampa dengan peserta terbanyak dan jumlah lalampa terbesar yang tercatat dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), mewarnai puncak acara Festival Pesona Teluk Tomini (FPPT) di Parigi, Sabtu (22/10).
Deputi Manager Muri Aryani Siregar menyerahkan sertifikat Muri kepada Staf Ahli Mendagri Hamdani yang selanjutnya menyerahkan kepada Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu, disaksikan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Deputy V Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Haswan Yunas.
"Ini adalah yang pertama kali dibuat dan ada di Parigi Moutong, kami kategorikan ini sebagai rekor dunia," kata Aryani Siregar.
Aryani menjelaskan kedatangan Muri di Parimo merupakan yang keempat kalinya, empat prestasi yang dicatat oleh Muri di kabupaten itu di antaranya rekor menyelam di bawah laut secara tradisional dengan peserta terbanyak.
Kemudian berenang secara estafet dengan 9.000 peserta sejauh 472 kilometer, dan membaca dengan peserta keaksaraan terbanyak.
"Hari ini, Sabtu, 22 Oktober 2016, kami kembali ke Parigi Moutong dengan mencatat rekor membakar lalampa terbanyak, sebanyak 127.350 bungkus lalampa dan disajikan oleh 278 desa dan 5 Kelurahan, rekor ini dicatatkan pada Muri dengan peringkat 7663," ungkap Aryani.
Lalampa adalah sejenis makanan tradisional yang bahannya terbuat dari beras ketan putih yang dimasak dengan santan sampai matang, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dicampur dengan ikan yang digiling halus kemudian dibakar.
Salah seorang penaggung jawab kegiatan, Nelson Metubun, menjelaskan jumlah 127.350 lalampa itu berasal dari 283 desa/kelurahan, yang menyediakan 450 bungkus setiap desa/kelurahan.
Jika dikonversi, pencetakan rekor Muri itu akan melibatkan sekitar 2.000 orang pembakar dan menghabiskan sekitar tiga ton arang tempurung.
Sementara untuk 127.350 lalampa, akan menghabiskan beras ketan sebanyak tiga ton dan 1,5 ton ikan.
Menurut dia, desa dan kelurahan menyiapakan lalalampa serta orang yang membakar, sementara panitia kabupaten menyiapkan arang tempurung dan alat pembakarnya.
"Alat pembakar atau pemanggang, jika dibentangkan dapat mencapai 1,6 kilometer. Namun dalam kegiatan ini, lokasi pembakaran dikumpulkan pada suatu tempat yang luasnya sekitar dua hektar," ujarnya.
Untuk teknis kegiatan, kata Nelson, dalam satu meter pembakar, dapat menampung 40 bungkus lalampa.
Setiap satu buah alat pembakar, memiliki panjang 12 meter. Sehingga dengan target 127.350 lalampa akan membutuhkan sebanyak 133 buah alat pembakar.
Untuk memudahkan penyajiannya, kata Nelson, setelah proses pembakaran selesai, disediakan 23 buah media penyajian atau meja, sesuai dengan jumlah kecamatan di Parimo yakni 23 kecamatan.
Bupati Parimo Samsurizal Tombolotutu mengatakan bahwa lalampa adalah kuliner khas masyarakat Parigi Moutong, sehingga dengan pencatatan rekor Muri ini, daerah lain tidak akan mengklaim lalampa sebagai produk khas daerahnya.
Lalampa Parigi, khususnya dari desa Toboli, sudah sangat terkenal tidak hanya di Sulteng tetapi juga di berbagai daerah lain di tanah aor.
Ia menambahkan bahwa atraksi bakar lalampa ini juga dimaksudkan untuk menyediakan makanan bagi ribuan pengunjung FPTT, sehingga tidak ada warga yang mengeluh kelaparan usai acara.
"Warga sangat menikmati lalampa itu bahlan tidak sedikit yang membawa pulang ke rumahnya masing-masing karena banyaknya lalampa yang dibakar," ujarnya.
Editor: Rolex Malaha/ANT