Berita Kabupaten
PARIGI MOUTONG - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah H Sudarto SH MHum mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-13 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-44 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 dilapangan desa Galumpang Kecamatan Dakopemean Kabupaten ToliToli, belum lama ini.
Pada kesempatan itu, Wagub memberikan apresiasi kepada Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu, karena dari 13 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Sulawesi Tengah (Diluar Bupati Toli Toli) hanya Bupati H Samsurizal yang hadir pada acara itu. “Bupati lainnya perlu mencontoh Bupati Samsurizal, meskipun jauh beliau ikut hadir, sebab kebersamaan itu penting,”kata Sudarto mengawali sambutannya.
Sudarto mengatakan, kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat, merupakan kegiatan yang menanamkan semangat kegotong‑royongan dan keswadayaan pada nilai-nilai budaya masyarakat setempat yang telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan sehari‑hari masyarakat indonesia, yang dikenal dengan pepatah ”berat sama dipikul ringan sama dijinjing”, yang dalam bahasa tolitoli berarti“mabaat dedeen simbu, mangang dedeen kingging”, dimana pepatah tersebut mengandung makna filosofi dasar dari gotong royong itu sendiri,yang berarti bahwa seberat apa-pun suatu pekerjaan atau permasalahan akan terasa ringan apabila dikerjakan atau diselesaikan secara bersama-sama.
Sudarto berharap, semua lembaga kemasyarakatan terus meningkatkan perannya dalam pembangunankeswadayaan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat desadankelurahan, sehingga program‑program pemerintah yang mengakomodirkepentinganmasyarakat dengan berlandaskan kepada semangat kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan dapat diiplementasikan dengan baik, seperti keberhasilan yang telah dicapai oleh masyarakat Toli Toli bersama pemerintah setempat, adalah melalui perlombaan desa dan Kelurahan tingkatProvinsiSulawesi Tengah tahun 2016yang baru saja dilaksanakan, dimana desa PinjanKecamatan Toli Toli Utara berhasil meraih juara I untuk kategori desa,“Iini merupakan bukti implementasi dari semangat“mosimbesang mesoungumotimpedes magau”, yang berlandaskanjiwakegotong royongan.
Wagub sangat mengapresiasi kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat yang bersinergi dengan gerakan pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) sebagai modal pembangunan masyarakat yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat,yang selama ini telah diakui keberadaannya di dalam masyarakat, yang dijabarkan melalui 10 program PKK, yaitu ; penghayatan danpengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi dan kelestarian lingkungan hidup.
Wagub berharap, melalui 10 program pokok PKK tersebut, semua aspek kehidupan dalam keluarga akan semakin meningkat dalam perubahan perilaku masyarakat, dari perilaku yang apatis menjadi perilaku yang kreatif, inovatif dan modern, dengan mengedepankan pola hidup bersih dan sehat, sekaligus dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-44 ini, menjadikan momentum yang strategisuntukmendorongdan meningkatkan kinerja para anggota dan kader‑kader pkksecara profesional, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan keluarga, sehingga tujuan sustainable development goals (SDGS) dibidang kesehatan dapat tercapai secara maksimal. (Humas Pemkab)
PARIGI BARAT - Ditengah kesibukannya, Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu masih sempat meluangkan waktu meninjau lokasi wisata air terjun di Desa Parigi Mpuu Kecamatan Parigi Barat, Senin (1/8).
Didampingi sejumlah pimpinan SKPD, orang nomor satu di Kabupaten Parimo itu melihat dari dekat lokasi wisata yang disebut "Salonjong Ntaniki".
Menuju ke tempat ini tidak mudah, butuh sedikit perjuangan. karena selain jalan yang menanjak dan berbatu, pengunjung hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua. Bupati lalu memilih dibonceng motor trail milik Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Irfan Lamalindu ST MM. Jarak menuju ke lokasi air terjun ini dari desa Parigi Mpuu kurang lebih 2 Km. Jika berjalan kaki bisa sekitar 90 menit. "Kalau biasanya saya dari rumah ke kebun dekat air terjun itu, sekitar satu jam setengah,"kata Jarfin salah satu dewan adat desa Parigi Mpuu, yang ikut bersama rombongan Bupati, kemarin.
Lokasi air terjun ini cukup menarik untuk dikunjungi. Debit air yang mengalir diantara bebatuan sangat deras sehingga menambah keindahannya. Namun, kedepan Pemerintah Daerah perlu memikirkan untuk merintis jalan yang refresentatif sehingga semua pengunjung bisa dengan mudah sampai ke lokasi. Usai peninjauan, Bupati Samsurizal langsung memerintahkan Kadis PU untuk membuka akses jalan sepanjang 2 KM ke lokasi air terjun itu. Namun, sebelum jalan itu dibuka, Bupati meminta Pemerintah Desa agar memusyawarahkan dengan warga agar pembukaan jalan itu tidak ada lahan warga yang harus dibebaskan. "Pemerintah Daerah siap bangunkan jalan sepanjang 2 KM. Tapi silakan Pemerintah Desa musyawarahkan dulu dengan warga agar jangan sampai pembukaan jalan itu harus ada lahan yang dibebaskan. Karena kalau ada lahan yang dibebaskan prosesnya akan panjang,"kata Samsurizal.
Pemerintah daerah akan membangunkan jalan dengan lebar sekitar 7 meter hingga mendekati lokasi permandian air terjun. "Jalan yang kami bagun sampai di tempat parkir. Selebihnya tangga tangga turun menuju ke air terjun bisa dibangun oleh Pemerintah desa. Ini juga bisa menjadi PAD desa,"ujarnya. Kemarin (1/8) Dinas PU telah menginventarisir kebutuhan penunjang menuju ke lokasi obyek wisata itu, diantaranya 5 unit plat deker ditambah pembangunan jembatan sebanyak 2 unit. (Humas Pemkab)
PARIGI - Sekretaris Daerah(Sekda) Parimo, H Ekka Pontoh SH MH meminta kepada seluruh Bidan agar membantu Pemerintah Daerah menekan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Parimo yang jumlahnya saat ini relatif masih tinggi. Kata Ekka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Parimo, khususnya di bidang kesehatan masih sangat tertinggal dengan Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Tengah. "Karena itu, saya minta Bidan harus menjadi ujung tombak dalam menekan AKI/AKB,"ujar Ekka Pontoh saat menyerahkan SK Menteri sebagai bidan PTT Kementerian Kesehatan di aula lantai dua kantor Bupati, Rabu (13/7). Ia juga meminta bidan PTT tetap konsisten menjalani profesi sebagai seorang Bidan. "Hati hati kalau lulus sebagai PNS lalu minta pindah. Kalau sudah memilih sebagai Bidan harus siap ditempatkan dimana saja, jangan belum apa apa sudah minta pindah. Kalau ada yang seperti itu, jika diperintah Bupati saya akan eksekusi bikin SK pemberhentian,"tekannya. Mereka yang menerima SK kemarin adalah bidan PTT berjumlah 75 orang berdasarkan SK Menteri Kesehatan periode 1 Septeber 2015. Selanjutnya 88 orang bidan dan 13 orang dokter umum dan dokter gigi yang mendaftar CPNSD dari PTT pusat berdasarkan MoU antar sekjen Kemenkes RI dengan Bupati Parimo. Ekka berharap bidan yang diangkat sebagai CPNSD nanti tetap mempertimbangkan faktor kinerja. "Bidan yang memiliki kinerja baik itulah yang diangkat sebagai CPNSD,"ujarnya
Lanjut Ekka, dengan bertambahnya jumlah penduduk maka harus didukung dengan penanganan kesehatan yang memadai bagi masyarakat. Pemerintah dituntut untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang kompeten sebagai pelopor pembangunan terutama terhadap pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih optimal.
Namun hal itu katanya tidak dapat tercapai apabila para tenaga kesehatan tidak memiliki kompetensi yang maksimal dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya secara profesional. Bidan dan para pelaku kesehatan lainnya juga merupakan salah satu komponen pelaku pembangunan yang diharapkan dapat berperan aktif untuk mensukseskan pembangunan dibidang kesehatan terutama dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
"Oleh karena itu, melalui kesempatan ini saya menghimbau kepada seluruh pelaku kesehatan di daerah ini untuk selalu aktif melakukan pembinaan terhadap anggotanya guna meningkatkan pengetahuan dan kapasitasnya sebagai tenaga kesehatan yang terdepan di masyarakat, serta meningkatkan fungsi dan perannya sebagai tenaga kesehatan dalam mewujudkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong,"harapnya (HUMAS PEMKAB)
PARIGI SELATAN - Bupati Parigi Moutong (Parimo) diwakili Sekda Parimo H. Ekka Pontoh SH MH secara simbolis menyerahkan bantuan logistik kepada warga yang menjadi korban banjir di Desa Masari, Desa Dolago Padang dan Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, di kantor Camat Parigi Selatan, Rabu (27/7).
Bantuan sembako dalam bentuk beras, mie instan, minyak goreng, ikan kaleng dan kebutuhan harian lainnya itu diserahkan masing masing kepada 52 orang warga yang berada di desa Dolago Padang, 14 orang di desa Dolago dan 12 orang di desa Masari. Banjir yang terjadi pada tanggal 21 Juli 2016 itu merendam puluhan rumah warga. 12 kepala keluarga terpaksa harus mengungsi.
Bupati mengatakan, bantuan logistik itu sebenarnya belum sebanding dengan kerugian yang dialami oleh warga. Namun, niat baik Pemerintah Daerah untuk membantu korban banjir diharapkan sedikit dapat meringankan warga. "Bantuan ini memang belum seberapa, tapi mudah mudahan dapat meringankan beban yang diderita oleh para korban banjir,"ujarnya.
Menurutnya, siapa pun tidak ada yang menginginkan terjadi bencana. Namun, ia berharap musibah itu dapat dijadikan hikmah sehingga bisa lebih dekat kepada yang maha kuasa dan lebih ramah memperlakukan alam. "Tidak ada satupun dari kita yang ingin terjadi bencana, namun saya berharap musibah ini dapat diambil hikmahnya,"harapnya.
Bupati juga meminta agar pendistribusian bantuan logistik itu diawasi sehingga bisa tepat sasaran. Usai penyerahan bantuan, Bupati melakukan dialog dengan warga korban banjir.(JEPRIN/HUMAS)
PARIGI - Hari pertama berkantor pasca hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah, Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong, H Badrun Nggai, SE langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah SKPD Kabupaten Parigi Moutong, Senin (11/7). Dari hasil sidak tersebut Wabup menemukan kehadiran pegawai pasca lebaran tahun ini sudah mulai membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Rata rata kehadiran pegawai di sejumlah SKPD diatas 90 persen. Bahkan, ada beberapa SKPD yang jumlah pegawainnya seratus persen, seperti Dinas Perhubungan, Kantor KP2TD dan Kantor Ketahanan Pangan. Wabup mengaku bersyukur karena kesadaran pegawai nengikuti ketentuan libur dan cuti bersama pada hari raya idul fitri tahun ini semakin baik. "Secara keseluruhan saya melihat tingkat kehadiran pegawai pasca lebaran ini sudah membaik. Saya berterima kasih kepada pegawai yang sudah taat terhadap aturan dan tidak menambah libur,"ujarnya. Meski demikian katanya masih ada beberapa pegawai mulai dari pejabat eselon II, III dan IV yang tidak hadir. Kepada mereka yang tak hadir itu Wabup mengaku akan memanggil secara khusus apa alasan sehingga tidak masuk kantor. "Kalau tidak ada alasan yang bisa diterima, kita akan berikan sanksi berupa surat teguran dan sanksi lainnya sesuai aturan berlaku,"tegasnya.
Sidak yang berlangsung sekitar pukul 08.00 wita itu dibagi dua tim. Tim pertama dipimpin Wakil Bupati Melakukan sidak ke sejumlah SKPD yang berada di sisi Utara kantor Bupati. Sementara, tim kedua dipimpin Sekda Parigi Moutong, H Ekka Pontoh SH MH melakukan sidak ke sejumlah SKPD yang berada disisi selatan kantor Bupati. (HUMAS PEMKAB)