Berita Kabupaten
PARIGI MOUTONG - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis 17 Mei 2018, berbagai persiapan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam menyambut bulan suci tersebut, salah satunya adalah persiapan pelepasan Tim Safari Ramadhan yang insya Allah akan dilepas Minggu pertama Ramadhan di Rumah Jabatan Bupati (Rujab).
Rapat persiapan Tim Da`i Safari Ramadhan dipimpin oleh Penjabat sementara (Pjs) Bupati Parigi Moutong dan dihadiri oleh Perwakilan kepala OPD dan Forkompimda Parigi Moutong bertempat di Aula Pertemuan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Parimo, Selasa (15/5/18).
Pada rapat tersebut juga membahas persiapan kunjungan Tim Safari Ramadhan Gubernur Sulawesi Tengah di Kabupaten Parigi Moutong, membahas Persiapan buka puasa setiap hari bagi musafir di Masjid As- Shobirin, membahas Nuzulul Quran dan Pawai Takbir.
Pada pelaksanaan Tim Safari Ramadhan kali ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, namun pada tahun ini pemerintah lebih mempermantap para Tim Da`i dalam menyampaikan isi ceramah agama kepada masyarakat.
Tahun ini merupakan tahun politik dan suasananya masuk di bulan Ramadhan. Tentu para Mubaligh, pejabat dan ASN lebih berhati hati melakukan rangkaian Ibadah Puasa agar mendapatkan ibadah yang khusyu` dan keluar sebagai orang orang muttaqin.
"Saat ini panas panasnya politik karena masih dalam masa kampanye dan akan mendekati Voting Day, kita harus berhati hati, saya biasanya kalau sholat dimasjid di dalamnya ada Kandidat Bupati Sholat dimasjid itu saya pindah Sholat di Masjid lain, ini hanya untuk menjaga, jagan jangan kita nanti dibilang mendukung kandidit tersebut, Ada masyarakat Foto lapor ke Panwas, habislah kita,"ungkap Nadir bersenda gurau.
Menurutnya, ia mewanti wanti kepada OPD yang memberikan sumbangan kepada masyarakat atas nama Kandidat. Saat ini banyak yang mempergunakan kesempatan dalam kesempitan di bulan suci Ramadhan yang menyumbang atas nama si anu dan si itu pada dasarnya yang dipakai belanja barang bersumber dari APBD.
"Saya ingatkan kepada OPD, Jangan sampai saya dengar memberikan sumbangan memakai APBD mengatasnamakan dari salah satu Kandidat,"tegasnya.
Dalam Rapat itu, Bupati Nadir juga menghimbau kepada para pendamping mubaligh dalam hal ini OPD yang telah dijadwalkan. agar bertugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Selain pemberian Honor tetap para Mubaligh yang telah di SK-kan Bupati, para Pendamping memfasilitasi Da`i dan memberikan honor tambahan berupa transfortasi yang dalam waktu dekat akan ditetapkan jumlah intensifnya oleh Kabag Kesra melalui surat resmi atau group WatsApp.
Selain itu Bupati meminta kepada Kepala OPD (pendamping Da`i) juga memberikan bantuan/sedekah kepada pegawai syara (tamir masjid) berupa alat sholat seperti sarung, kopiah yang dapat bermanfaat bagi mereka.
"Saya himbau para Pendamping Mubaligh agar bisa memberikan bantuan atau berupa Sedekah kepada pegawai syara. Saya pikir di bulan ramadhan ini apa salahnya kita sekali kali bersedekah, jangan paipulu (pelit) kasian, supaya kita punya hidup ini baik, sehat maka banyak banyak bersedekah,"tutur Nadir mengingatkan.
Kata Nadir banyak kepala OPD yang Telepon atau WatsApp ke ia, izin melakukan perjalanan Dinas ke luar Daerah, maka sangat berarti jika Perdisnya itu sebagian disimpan untuk bersedekah kepada umat yang sangat membutuhkan.
"Saya bisanya melihat dan ketemu teman teman OPD, kalau sudah menjelang ramdhan seperti ini banyak yang sudah jalan ke Mall Mall belanja, padahal sangat berkah jika sebagian harta kalian disumbangkan untuk Masjid dan lain lain,"ujar Nadir.
Terkait buka puasa rutin untuk para musafir di Masjid As- Shobirin Kayu bura, Bupati Nadir mengurusnya sendiri dan akan melibatkan para pengusaha yang memiliki CV untuk berkontributif. Ini semata mata ia lakukan demi umat dan demi kehusyusan beribadah di bulan puasa.
Naskah & Foto : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)
PARIGI MOUTONG - Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong Melaksanakan Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke- 46 yang dicanangkan oleh Penjabat sementara (Pjs) Bupati Parigi Moutong Drs H Muhamad Nadir MSi bertempat di Desa Sidoan Kecamatan Sidoan, Senin (14/5/18).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Parigi Moutong Drs Muhamad Sudirman Tombolotutu melaporkan bahwa, guna untuk menumbukan kembali semangat gotong royong maka masyarakat diminta untuk melaksanakan kegiatan bakti di Desanya masing-masing selama satu bulan serta berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana yang ada di Desa.
"Jadi pasca pencanangan ini sebulan lamanya di Desa masing-masing harus melaksanakan bulan bakti gotong royong, tetapi karena bulan ini kita menghadapi bulan puasa maka setelah itu baru kita laksanakan bulan bakti gotong royong"Kata Kadis PMD
Lebih lanjut Kadis PMD mengatakan kegiatan BBGRM dan HKG PKK melibatkan seluruh Kepala Desa, LPMD dan TP- PKK se Kabupaten Parigi Moutong serta melibatkan seluruh elemen masyarakat Kecamatan Sidoan Khususnya di Desa Sidoan mulai dari masyarakat hingga seluruh lembaga yang ada.
Di Pencanangan itu juga Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Hj Salma Tiangso membacakan sambutan tertulis Ketua Umum TP-PKK Pusat dr Erni Cahyo Kumolo yang berharap bahwa selama kurun waktu yang cukup lama berdirinya PKK, agar tidak jumawa maupun berbangga hati secara berlebihan sesuai dengan prinsip dan semangat pengabdian. Selaku relawan, hendaknya kader-kader PKK bersikap renda hati namun tidak rendah diri karena rendah hati adalah landasan yang kokoh dari kebijakan
"Oleh Karen itu gelorakanlah terus semangat kita untuk kebajikan seluruh umat dan seluruh keluarga serta lingkungan kita,"harap Ketua Umum TP- PKK Pusat itu.
Masih dalam sambutan tertulis Erni Cahyo Kumolo mengatakan bahwa, tema yang di usung tahun ini adalah "Kerukunan Dalam Keluarga dan Lingkungan Untuk Mewujudkan Indonesia Damai". Tema tersebut bermaksud untuk segenab jajaran TP- PKK secara berjenjang disemua tingkatan senantiasa bahu membahu dengan seluruh komponen masyarakat untuk memberikan pemahaman bagi seluruh Keluarga keluarga di Indonesia dengan mengumandangkan kondisi aman, nyaman, tentram dan damai.
Sementara itu Penjabat sementara (Pjs) Bupati Parigi Moutong Mengatakan, tujuan dari pencangan BBGRM pada hari ini adalah karena di nilai kekegotong royongan saat ini sdh mulai menurun, maka dari itu di atur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 tahun 2005 tentang pedoman pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat."
"Nilai bergotong royong di masyarakat sudah mulai menurun saat ini, banyak program masuk di Desa tetapi tidak ada pemeliharaannya. Oleh karena itu menteri Dalam Negeri membuatkan aturan untuk membentuk kembali semangat masyarakat indonesia dalam bergotong royong".ungkap Nadir
Dalam pencenangan tersebut Nadir menegaskan kepada seluruh Kepala Desa untuk memanfaatkan Dana Desa yang diberikan pemerintah pusat untuk kesejahteraan masyarakat dan menekankan kepada Kepala Desa untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Masing-Masing agar menambah Pendapatan Anggaran Desa (PAD). tegas Bupati
Lanjut Nadir, selain membangun BUMDes para Kepala Desa untuk lebih mengenal dan lebih jeli melihat potensi Desa yang bisa di jadikan PAD agar masyarakat yang ada di desa masing masing bisa di berdayakan dengan membuatkan Peraturan Desa (PerDes), jangan semata-mata hanya berharap anggaran dari Pemerintah Pusat dan Kabupaten.Terangnya.
Naskah & Foto : (Aco / Humas Pemdakab Parigi Moutong)
Editor Naskah : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)
PARIGI MOUTONG – Kabupaten Parigi Moutong Agustus mendatang akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang didaulat sebagai tempat pelaksanaan event Nasional bertajuk Festival Indonesiana. Sebagai pra kegiatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Parigi Moutong bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar Mogombo Budaya di aula lantai dua Kantor Bupati, Selasa (15/5). Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka Pjs Bupati Parigi Moutong, Drs H Muhamad Nadir MSi.
Kegiatan ini cukup menarik perhatian tamu yang hadir, karena berbeda dari biasanya. Aula lantai dua kantor Bupati yang biasanya dipenuhi kursi, pada saat acara ini berlangsung terlihat lebih indah karena dihiasi ornamen kain berwarna warni. Tamu yang hadirpun duduk bersila, hampir semuanya menggunakan pakaian adat dan bersiga. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Launching Inovasi Sistem Informasi Cagar Budaya (Siga Raya) yang digagas Kabid Kebudayaan F Eny Susilowati serta penguatan Pojok Literasi Budaya (Polibu) yang digagas Kepala Seksi Nilai Tradisi dan Budaya, Sri Nur Rahma.
Kepala Sub Bidang Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Yayu Sribudi Rahayu mengatakan, Kabupaten Parigi Moutong patut berbangga, karena dari seluruh Indonesia hanya ada 9 daerah yang terpilih menjadi tempat pelaksanaan kegiatan yang akan dihadiri sejumlah Negara ini, salah satunya adalah Kabupaten Parigi Moutong. “Selamat untuk Parigi Moutong karena telah menjadi bagian dari kegiatan Indonesiana yang akan kami laksanakan tanggal 13-17 Agustus mendatang,”ujar Yayu.
Yayu memberikan apresiasi kepada Dikbud Kabupaten Parigi Moutong yang telah ikut mendukung mensukseskan persiapan Festival Indonesiana dengan kegiatan Mogombo. Kegiatan Mogombo katanya sarat dengan nilai budaya sehingga perlu dilestarikan. Melalui nilai budaya yang terkandung dalam Mogombo tersebut diharapkan dapat membentuk kesepakatan bersama dalam rangka melestarikan kebudayaan di Kabupaten Parigi Moutong. “Unisco mencatat, Indonesia merupakan super power kebudayaan yang tidak dimiliki Negara lain. Untuk itu, budaya harus dilestarikan melalui tangan kreatif anak anak muda. Potensi yang miliki Parigi Moutong sangat luar biasa,”tandasnya.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DR Nadjamuddin Ramly yang ikut hadir pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi kepada Dikbud Parigi Moutong yang telah menggagas kegiatan Mogombo. Menurutnya, kegiatan ini sangat sejalan dengan nilai nilai pancasila, yaitu bagaimana bermusyawarah untuk memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan dan adat istiadat. Putra kelahiran Ampibabo itu mengusulkan, dalam rangka melestarikan nilai budaya di Kabupaten Parigi Moutong, perlu dibangun Kataba Magau sebagai tempat para Magau dan Patanggota bermusyawarah. Kataba Magau juga bisa berfungsi sebagai tempat pelestarian budaya di Kabupaten Parigi Moutong. “Kataba Magau ini kedepan harus didorong dan didukung oleh Bupati terpilih. Sehingga para Magau dan Patanggota memiliki tempat, mereka harus diberikan peran dalam memutuskan apa saja yang berkaitan dengan adat istiadat. Jangan hanya diundang di acara acara seremonial dan diberikan tempat duduk didepan, tapi harus ada perannya,”ujarnya.
Kata dia, jika Patanggota ini berperan, maka hukum adat bisa berjalan di Kabupaten Parigi Moutong. Tentunya dilembagakan melalui Peraturan Daerah. “Jadi kalau ada yang melanggar hukum adat, misalnya sepasang muda mudi berdua duaan di tempat gelap dan melakukan hal hal yang berlebihan, itu bisa digivu (denda) melalui hukum adat. Polisi tidak perlu lagi melakukan hukum verbal, mereka tinggal mengawal saja,”tandasnya.
Najamuddin meminta Pemda Parigi Moutong melalui Dikbud memprogramkan hal ini. “Masukan dalam perencanaan di Bappeda, bicarakan baik baik dengan DPRD. Insha Allah tahun depan sudah goal, nanti kami dari Kementerian berikan pancingan peletakan batu pertamanya,”ujarnya.
Sementara itu, Pjs Bupati Parigi Moutong, Muhamad Nadir mengatakan sebagai Pemerintah Daerah, dia menyetujui rencana tersebut. Sayangnya kata Nadir, ia hanya Pjs Bupati yang bertugas memimpin Parigi Moutong hingga 23 Juni mendatang. “Kalau saya Bupati definitif, saya pasti akan dukung program ini, tapi tanggal 23 Juni sudah selesai jabatan saya sebagai Pjs,”katanya. Nadir berharap kegiatan pelestarian budaya di Parigi Moutong terus berkelanjutan, sehingga nilai nilai budaya yang mengakar di tengah masyarakat bisa terus terjaga. **
Foto dan Naskah : Jeprin/Humas Pemda Parigi Moutong
PARIGI MOUTONG - Penjabat semeentara (Pjs) Bupati Parigi Moutong Drs H Muhamad Nadir MSi bereaksi keras terhadap sejumlah oknum pendamping desa yang disinyalir sengaja memperlambat serapan anggaran bantuan ke masyarakat desa yang bersumber dari APBN.
Lambannya serapan anggaran itu menyebabkan terjadinya inflasi secara nasional. Bahkan memperburuk nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini kata Bupati sudah menembus angka Rp14.000/dolar.
Karena itu, almunus IPDN angkatan 1988 ini mengimbau kepada seluruh Camat di Kabupaten Parigi Moutong bersama sama dengan aparat desa untuk mengawasi kinerja para pendamping desa.
"Tolong Pak Camat dan Kades, lihat itu, awasi itu pendamping desa,"tegas Bupati Nadir ketika mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-46 tingkat Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2018 yang dipusatkan di Kecamatan Sidoan, Senin (14/5/18)
Bupati Nadir mensinyalir ada beberapa oknum pendamping desa ini sengaja memperlambat serapan anggaran bantuan yang turun ke desa, karena ada misi politik terselubung jelang Pilkada 2018.
"Sudah ada yang mengaku ke saya, bahkan dia ketakutan karena saya mau rekomendasikan kepada Pak Gubernur agar oknum tersebut kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi sampai 2019. Jadi tolong ya Pak Camat dan Kades awasi mereka ini, karena diisinyalir mereka melakukan dukungan kepada calon tertentu di Pilkada 2018,"
Lanjut Bupati Nadir, dari hasil temuannya bahkan ada oknum pendamping desa ini yang menjanjikan bantuan yang bersumber dari APBN itu dicairkan pada bulan Juni mendekati Pilkada "Camat dan Kades lihat itu. Jangan ada dukungan apa pun. Pendamping desa harus netral,"tegasnya
Kasat Pol PP Provinsi Sulawesi Tengah ini menegaskan, jika masih ditemukan ada oknum pendamping desa yang dengan sengaja memanfaatkan bantuan APBN itu dengan tujuan politik tertentu ia tak segan segan merekomendasikan yang bersangkutan diproses secara hukum dan diberhentikan dari tugasnya sebagai pendamping desa.
"Ini saya ingatkan ya. Bantuan kepada masyarakat yang bersumber dari APBN harus dipercepat realisasinya, jangan tunggu apalagi dijanji masyarakat jelang Pilkada. Kalau sampai saya temukan di lapangan, saya pasti rekomendasikan untuk diproses hukum dan dipecat sebagai pendamping desa,"tegas Bupati Nadir.
Pada kesempatan itu, Nadir juga mengimbau seluruh Camat dan Aparat Desa untuk menggelorakan kembali nilai nilai gotong royong di tengah masyarakat. Pasalnya, akibat pesatnya kemajuan teknologi informasi, nilai gotong royong masyarakat ini semakin memudar. "Oleh karena itu, melalui momentum BBGRM dan HKG ini, mari kita bangkitkan kembali nilai nilai gotong royong di tengah masyarakat,"pintanya
Ia juga berharap kepada Kepala Desa sebagai ujung tombok Pemerintah Desa lebih agresif dalam merencanakan pembanguan di desa "Perbaiki RPJM Desa susun sesuai kemauan masyarakat, susun sesuai potensi desa. Kepala desa harus mejadi ujung tombak pembangunan,"tandas Pejabat yang 'kenyang' pengalaman di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi ini.
Tak hanya itu, Nadir juga meminta kepala desa melibatkan TP-PKK dalam setiap proses perencanaan pembangunan yang berlangsung di desa. "PKK adalah mitra kerja Pemerintah. Setiap program kerjanya juga harus diselaraskan dengan program Pemerintah. Oleh karena itu, saya minta kepala desa libatkan PKK dalam setiap proses perencanaan pembangunan di desa,"harapnya **
Diakhir acara Bupati Nadir didampingi Pjs Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Salmah Tiangso dan Wakil Ketua II TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong, Sartin P Dg.Paliwa SPd MPd menyerahkan tropy dan hadiah kepada pemenang lomba yang digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-46 tingkat Kabupaten Parigi Moutong.**
Naskah & Foto : (Jeprin / Humas Pemdakab Parigi Moutong)
Editor : (Rislan / Diskominfo Kab. Parigi Moutong)